Jokowi Klaim Elektabilitas di Depok Seimbang dengan Prabowo

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 11 April 2019 16:39 WIB

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo alias Jokowi, hari ini, Kamis 11 April 2019, melakukan kampanye di Gedung Bazul Asyhab, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. TKN Jokowi

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi, mengklaim bahwa elektabilitasnya di Kota Depok sudah seimbang dengan lawannya, Prabowo Subianto. "Jadi perlu saya buka ya. Perlu saya ungkap bahwa survei sampai hari ini di Kota Depok itu masing-masing posisi 46:46, sama-sama," kata Jokowi saat berkampanye di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Kamis, 11 April 2019.

Baca juga: Kubu Jokowi Akui Ada Dinamika Elektabilitas Menjelang Pencoblosan

Jokowi mengatakan, dengan hasil survei tersebut, ia optimistis bisa mencapai target kemenangan di Depok sebesar 55 persen. Asalkan, kata dia, para pendukungnya mau bekerja keras mengajak tetangga dan saudaranya untuk mencoblos nomor 01 pada 17 April mendatang. "Melihat semangat dan militansi saya yakin depok lebih dr 55 persen. Tunjuk jari. Masak semangat kayak gini nggak dapet. Insya Allah dapet dapet dapet," ujarnya.

Jokowi juga meminta para pendukungnya agar perolehan suara di Pilpres 2019 tidak terulang lagi seperti di 2014. Saat itu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah suara dari Prabowo-Hatta di Kota Depok. Prabowo-Hatta unggul 56,83 persen, sedangkan Jokowi-JK 43,17 persen.

Salah satu bentuk kerja keras yang perlu dilakukan relawan ialah meluruskan segala isu, fitnah, dan kabar bohong yang beredar. Jokowi menuturkan bahwa saat ini ada banyak fitnah beredar, misalnya jika Jokowi-Ma'ruf menang akan menghapus pendidikan agama, melarang azan, dan melegalkan pernikahan sesama jenis.

Advertising
Advertising

Baca juga: Alasan TKN Jokowi-Ma'ruf Tak Publikasikan Hasil Survei Internal

"Bapak ibu hati-hati ya. Survei terakhir kita lakukan 9 juta orang percaya isu itu, hati-hati. Kalau ada rekan kawan terpengaruh isu-isu seperti itu, segera dibetulkan diberikan penjelasan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memperkenalkan program kartu saktinya, yaitu Kartu KIP Kuliah, Kartu Pra-Kerja, dan Kartu Sembako Murah. Mantan Gubernur DKI itu menegaskan bahwa program tersebut baru akan dianggarkan tahun ini. Sehingga baru efektif pada tahun depan karena merupakan program capres.

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

7 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

7 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

9 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

9 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

10 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

11 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

11 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

11 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

12 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

13 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya