Saat Warganet Minta Sandiaga Tak Bawa Politik ke Jalan Buntu

Kamis, 23 Mei 2019 14:09 WIB

Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berjabat tangan usai memberikan keterangan pers terkait hasil penghitungan suara Pilpres di kediamannya Kertanegara, Jakarta, 21 Mei 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warganet melalui media sosial Twitter meminta calon wakil presiden 02 Sandiaga Uno memikirkan karier politiknya yang masih panjang. Permintaan ini ramai diserukan di tengah kemelut situasi politik pascapemilihan presiden 2019, khususnya di tengah aksi massa pada 22 Mei kemarin.

Baca juga: Bertemu Prabowo, Sandiaga Tak Komentari Rusuh Aksi Massa 22 Mei

Menurut warganet, Sandiaga semestinya mengakui kekalahannya di pilpres 2019 dan berfokus menata jalan politiknya mendatang. Sikap kesatria ini, kata netizen, yang nanti akan diingat jika Sandiaga ingin kembali berlaga di pilpres 2024.

Seruan ini salah satunya dilontarkan oleh pemikir dan penulis Islam, Ulil Abshar-Abdalla. Lewat Twitternya, Ulil meminta Sandiaga tak membawa politik ke arah jalan buntu.

"Dear Mas @sandiuno: Anda masih muda. Anda masih punya karier politik yang panjang. Lakukanlah hal yang benar. "Kemarahan" ini hanya akan berakhir di jalan buntu dan akan mencelakakan negeri ini," tulis Ulil pada Rabu, 22 Mei 2019 pukul 12.57 WIB. Cuitan ini di-retweet lebih dari 1.400 kali dan disukai lebih dari 2.400 pengguna.

Advertising
Advertising

Permintaan serupa berikutnya juga disampaikan akun pengguna @profatitties. Selain meminta Sandiaga mengakui kekalahan, akun dengan 21 ribu pengikut tersebut meminta mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu hiraukan Prabowo.

"Ayo mas @sandiuno, belom terlambat buat menyelamatkan wajah mas yang ganteng itu dengan menenangkan massa dan ngaku kalah. Pak prabowo biarin aja udah tua soalnya," tulis @profatitties pada 22 Mei 2019 pukul 10.49 WIB. Cuitan itu mendapatkan lebih dari 1825 retweet dan lebih dari 2.500 likes.

Akun bernama @dondohananto menulis bahwa Sandiaga bertanggung jawab atas kericuhan yang terjadi pada aksi 21-22 Mei kemarin. Menurut dia, cawapres 02 ini membiarkan "penjahat-penjahat mengontrol partnernya yang sudah delusional".

"We will remember your legacy and if you still want to run in 2024, we will forever remind you of this (Kami akan mengingat warisan Anda ini dan jika Anda masih mau maju di 2024, kami akan terus mengingatkan Anda soal ini," cuit @dondohananto pada 22 Mei 2019 pukul 15.08 WIB.

Pengguna lainnya bernama @selphiusagi juga mendesak Sandiaga meninggalkan Prabowo. Sikap mengakui kekalahan, kata dia, justru akan menarik simpati dan rasa hormat publik.

"You still have long way to go, don't drown your future in his (Prabowo) obsession (Jalan Anda masih panjang, jangan menenggelamkan masa depan Anda dalam obsesi Prabowo)," tulis @selphiusagi pada 22 Mei 2019 pukul 16.45 WIB.

Selama 21-22 Mei 2019, Sandiaga belum berbicara kepada awak media. Dalam dua kali konferensi pers, Sandiaga hanya mendampingi Prabowo tanpa mengucapkan sepatah kata.

Baca juga: Sandiaga Belum Putuskan Ikut Aksi 22 Mei: Tunggu Kajian Hukum

Namun, Sandiaga mencuit melalui akun Twitternya bahwa perjuangannya dan Prabowo di pilpres 2019. "Perjuangan belum berakhir. Saya akan selalu berjuang di samping Pak Prabowo hingga titik darah penghabisan demi pendewasaan demokrasi di negeri ini dan terciptanya sistem demokrasi yang jujur yang adil," tulis Sandiaga pada Selasa, 21 Mei 2019.

Pada hari itu juga Prabowo menyatakan menolak penetapan rekapitulasi hasil pilpres yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum pada Selasa dini hari.

Kendati Prabowo menyatakan akan menempuh jalur konstitusional, para pendukungnya menggelar aksi memprotes hasil pilpres di kantor Badan Pengawas Pemilu pada 21-22 Mei kemarin. Kericuhan dan bentrok massa dengan aparat sempat terjadi dalam aksi itu, bahkan dikabarkan jatuh sejumlah korban jiwa dan luka-luka.

Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

1 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

5 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

6 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

7 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

9 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

10 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

11 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

14 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya