TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Tentara Nasional Indonesia (purn) Imam Sufaat menyambangi markas Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Jalan Kertanegara Nomor 36, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tiba sekitar pukul 12.10 WIB, Imam menyusul sejumlah tetamu lain yang telah lebih dulu hadir di lokasi.
Baca juga: Nuzulul Quran di Istana, Jokowi Ingatkan Menahan Ego Kelompok
Imam menolak menjelaskan agenda apa yang digelar di markas BPN pada hari ini. Dia mengatakan, para veteran anggota Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya memang biasa berkumpul di sana.
"Kami biasa kumpul-kumpul PPIR," kata Imam di depan markas BPN, Jalan Kertanegara Nomor 36, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Mei 2019.
Saat ditanya perihal aksi massa pendukung Prabowo - Sandiaga yang memprotes hasil pilpres 2019, Imam tak berkomentar. Dia juga cuma tersenyum saat ditanya perihal kerusuhan aksi massa tersebut.
Imam tak menjawab apakah hari ini para purnawirawan akan mengikuti aksi massa. Namun, dia mengklaim bahwa kemarin para purnawirawan ikut mengawal aksi massa yang berlangsung di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat itu. "Kemarin kami ke sana, dari kemarin kami di sana," kata dia.
Sekitar 15 menit kemudian, calon wakil presiden Sandiaga Uno tiba di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sandiaga membuka kaca mobilnya dan melambaikan tangan kepada awak media.
Mobil yang dia naiki langsung memasuki halaman rumah Prabowo. Turun dari mobil, Sandiaga yang mengenakan kemeja biru dan celana krem sempat berjalan ke arah gerbang, tetapi tetap tak berkomentar apa pun.
Saat ditanya soal kericuhan aksi massa pendukungnya yang memprotes hasil pilpres, Sandiaga hanya tersenyum sambil mengangkat tangan kanannya dengan telapak terbuka.
Prabowo tiba lebih dulu pada pukul 11.12 WIB. Diiringi rombongannya, dia langsung turun di teras dan masuk ke dalam rumah peninggalan orang tuanya di Jalan Kertanegara Nomor 4 itu.
Baca juga: Alasan Polisi Tarik SPDP Prabowo di Kasus Makar Eggi Sudjana
Kemarin, Prabowo dan Sandiaga menyatakan menolak penetapan rekapitulasi hasil pilpres 2019 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum pada Selasa dini hari, 21 Mei 2019. Prabowo menyatakan akan menggugat hasil pilpres itu ke Mahkamah Konstitusi.
Di sisi lain, para pendukung Prabowo menggelar aksi di sekitar kantor Badan Pengawas Pemilu sejak kemarin. Mereka meminta pasangan calon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin didiskualifikasi dengan alasan telah terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif di pilpres 2019.
Massa aksi yang demo ini sempat ricuh dan bentrok dengan polisi. Bahkan ada sejumlah korban meninggal akibat ricuh dan bentrokan itu.