Lewat Sudirman, Sandiaga Jawab Soal Dana Asing untuk Kampanye

Kamis, 11 April 2019 13:22 WIB

Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno menyapa para milenial ketika menjadi pembicara pada acara Jakarta Young Entrepreneur Summit (YES) 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 10 April 2019. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden 02 Sandiaga Uno menunjuk Sudirman Said untuk menjawab ihwal dugaan adanya aliran dana perusahaan asing yang masuk ke rekeningnya dan digunakan sebagai dana kampanye. Sandiaga mempersilakan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga itu menjelaskan soal aliran dana asing yang sebelumnya dirilis oleh Komunitas Pemerhati Indonesia (KOPI).

Baca juga: Ketua PPATK Jelaskan Isu Audit Dana Kampanye Asing Sandiaga

"Silakan ke Pak Sudirman," kata Sandiaga saat dikonfirmasi, sesaat sebelum meninggalkan Restoran Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2019.

Sudirman Said kemudian menjelaskan bahwa Sandiaga Uno sejak awal transparan ihwal laporan keuangan. Sudirman mengatakan Sandiaga setiap tiga bulan sekali juga melaporkan kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebab, ujarnya, ada saham-saham milik Sandiaga yang nilainya memang naik turun.

"Pak Sandi laporkan kekayaannya karena dia baru selesai jadi wagub, dan kemudian secara berkala berkomitmen untuk lapor terus," kata Sudirman.

Advertising
Advertising

Sudirman mengatakan dirinya juga sudah membaca informasi yang beredar di media tentang aliran dana asing untuk biaya kampanye Sandiaga. Menurut lembaga Kopi, ada dugaan aliran dana ke enam rekening pribadi Sandiaga Uno di Bank Permata yang bersumber dari tiga perusahaan asing menjelang Pilpres 2019. Perusahaan tersebut di antaranya Uno Capital Holding INC, Ace Power Investment Limited, dan Reksadana Schrodee USD Bond Fund.

"Total dugaan aliran dana asing yang masuk ke rekening Sandi Rp 276 miliar. Aliran dana asing masuk ke rekening pribadi Sandiaga dan diduga mengalir ke sejumlah rekening yang diduga sebagai dana kampanye," ujar tim investigasi Kopi, Ridwan, dalam diskusi Mendeteksi Dana Kampanye Pemilu 2019 di Upnormal Coffee, Jakarta, Senin, 8 April 2019.

Sudirman mengatakan catatan itu perlu dikritisi. Dia pun meminta agar publik menelusuri profil lembaga Kopi ini. Namun, dia juga menjelaskan bahwa catatan transaksi itu legal saja karena Sandiaga memang menjual sebagian aset di luar negeri dan dimasukkan ke rekening perusahaan-perusahaan itu.

"Sebagian barangkali itu transaksi legitimate yang sebagai pengusaha pasti ada portofolio di luar dan mungkin untuk kebutuhan kampanye ini dijual," ucapnya.

Sudirman pun membenarkan sebagian rekening Bank Permata yang tercatat itu merupakan milik Sandiaga. Dia berujar Sandiaga mempersilakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menguji transaksi tersebut. Sudirman juga mengatakan informasi itu tak mengganggu mereka.

Baca juga: Kampanye Milenial, Sandiaga Sebut Sarengat Hingga Chairil Anwar

"Jika PPATK mau menguji ya dipanggil saja, enggak ada masalah. Jadi itu bukan info yang membuat kami terganggu. Memang itulah konsekuensi menjadi pejabat publik," kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini.

Ihwal penggunaan uang untuk dana kampanye, Sudirman mengklaim seluruh dana masuk dan keluar sudah dilaporkan secara rutin. Dia mengatakan Sandiaga juga akan kembali melaporkan seluruh asetnya ke KPK jika kampanye sudah rampung.

"Perubahan aset naik turun gimana, nanti akan ada di laporan akhir bahwa sebagian asetnya Sandi diberikan kepada BPN untuk kampanye," kata Sudirman.

Sementara itu, melalui suratnya kepada redaksi Tempo.co pada 10 April 2019, Presiden Direktur PT Schroders Investment Management Indonesia Michael T. Tjoajadi menegaskan bahwa Schroders ataupun anak perusahaannya tidak pernah berkontribusi dalam kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. "Schroders memiliki kebijakan global untuk tidak berkontribusi pada kegiatan politik apapun," kata Michael.

Selain itu, Schroders juga memastikan bahwa mereka tidak memberikan komentar mengenai individu, baik nasabah atau bukan. "Apa yang dilakukan seorang individu terhadap pencairan investasinya, adalah sepenuhnya hak individu tersebut untuk menentukan, dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan Schroders maupun anak perusahaannya," kata Michael lagi.

CATATAN REDAKSI: Naskah berita ini diubah pada 12 April 2019 pukul 16.03 WIB dengan menambahkan konfirmasi dari Schroders Indonesia.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

11 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

2 hari lalu

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau rumah tapak jabatan menteri di IKN pada Selasa sore, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

4 hari lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

6 hari lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

6 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

6 hari lalu

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

Sandiaga Uno mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

7 hari lalu

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

Pengunjung Java Jazz Festival 2024 juga diundang untuk terlibat dalam pertunjukan musik di ALL.com Hall.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya