Rapat Konsolidasi, TKN Akui Jokowi Kalah dari Prabowo di Jabar

Reporter

Dewi Nurita

Minggu, 17 Maret 2019 19:32 WIB

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, yang dipimpin Erick Thohir menggelar konferensi pers di Markas TKN, Gedung High End, Jakarta pada Rabu, 13 Februari 2019. Dewi Nurita/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf mengakui bahwa elektabilitas pasangan calon presiden inkumben, Joko Widodo atau Jokowi masih kalah dari Prabowo Subianto di Jawa Barat. Hal itu dipaparkan dalam acara konsolidasi TKN dengan para kepala daerah dan pimpinan parlemen di Hotel Borobudur, Jakarta pada hari ini, Ahad, 17 Maret 2019.

Baca: Kubu Jokowi Mengaku Kewalahan Hadapi Kabar Hoaks

"Ya, masih tertinggal 6 persen. Namun, angka ini jauh lebih baik dari sebelumnya," ujar Wakil Sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan saat ditemui Tempo usai acara di Hotel Borobudur, Jakarta pada Ahad, 17 Maret 2019.

Menurut Verry, survei tersebut merupakan survei internal yang di monitor setiap pekan. Dia enggan membeberkan penyebab elektabilitas Jokowi masih tertinggal di Tanah Pasundan itu.

"Ada beberapa hal penyebab yang tidak bisa saya sampaikan. Tapi dalam 30 hari ini, kami akan mengejar setidaknya angka kami bisa sama di Jawa Barat," ujar Verry.

Selain Jawa Barat, Verry mengakui di sebagian besar wilayah Sumatera, elektabilitas Jokowi masih tertinggal. "Di Sumatera Barat masih terpengaruh isu agama, Sumsel dan Riau juga tertinggal karena harga komoditas kelapa sawit dan karet," ujar dia.

Advertising
Advertising

Di tanah kelahiran calon wakil presiden Ma'ruf Amin, provinsi Banten, elektabilitas Jokowi juga masih tertinggal. "Namun selisihnya hanya di angka margin error, 1-2 persen," ujar dia.

Secara umum, Verry membeberkan, elektabilitas Jokowi aman di angka 57 persen. "Kemantapan pemilih sudah 80 persen. Jadi yang menjadi kekhawatiran kami adalah golput untuk saat ini," ujar dia.

Baca: SMRC: Hoaks terhadap Jokowi Menaikkan Peluang Prabowo Menang

Sampai malam ini, rapat konsolidasi masih berlangsung. Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menjabat Dewan Pengarah TKN juga hadir. Beberapa Ketua Umum partai serta puluhan kepala daerah juga hadir, menunggu kehadiran calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi di lokasi. "Nanti para kader partai ini akan bertemu Pak Jokowi untuk memantapkan langkah H-30 sebelum pencoblosan," kata Hasto Kristiyanto di lokasi yang sama.

Berita terkait

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

36 menit lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

55 menit lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

10 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

11 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

11 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

12 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

13 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

15 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

16 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya