Wakil Presiden Jusuf Kalla menyaksikan debat Pilpres di rumahnya di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019. Tempo/Vindry Florentin
TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla alias JK tak terlalu peduli pada hasil survei internal kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Meski dalam survei BPN menyebut Prabowo - Sandi sudah unggul atas Jokowi - Ma-ruf, namun JK tak khawatir.
"Namanya juga (survei) internal, mau 100 persen kek. Kenapa gak sekalian aja," kata JK saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Maret 2019.
JK mengaku tak terlalu memperhatikan hasil-hasil survei yang ada saat ini. Alasannya terlalu banyak lembaga yang membuat survei. Meski begitu, ia meyakini saat ini elektabilitas Jokowi - Ma'ruf masih lebih tinggi dibanding lawannya.
JK mengatakan apapun hasil survei seharusnya tak mempengaruhi upaya kampanye yang dilakukan oleh TKN. "Yang penting kerja keras Jangan karena survei baik, orang berhenti bekerja, survei jelek orang menangis, jangan. Pokoknya anggap saja semua fifty-fifty, supaya ada kerja keras," kata JK.
Sebelumnya, juru bicara BPN Prabowo - Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan survei internal BPN menunjukan elaktabilitas pasangan Prabowo - Sandiaga telah melangkahi Jokowi - Ma'ruf. Meski begitu tak ada keterangan mengenai dasar metode survei yang dilakukan oleh BPN.
Survei internal BPN Prabowo - Sandi berbeda dengan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukan pasangan Jokowi - Ma'ruf mendapat elektabilitas 54,9 persen. Sedangkan pasangan Prabowo - Sandi hanya meraih 32,1 persen. Adapun 13,0 persen sisanya belum menentukan pilihan.
Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan
12 jam lalu
Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan
Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran
12 jam lalu
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
16 jam lalu
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.