Sandiaga Menjelang Pilpres: Jangan Ada Yel-yel dan Acung Jari

Reporter

Andita Rahma

Senin, 4 Maret 2019 08:17 WIB

Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno memberikan salam ibu jari dan telunjuk usai menghadiri pelatihan kewirausahaan di Pasar Minggu, Jakarta, Ahad, 3 Maret 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno melarang pendukungnya untuk menyambut pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin dengan yel-yel dan simbol angka dua. "Jangan sambut mereka seperti saya disambut oleh para pendukung Pak Presiden sekarang," ujar Sandiaga di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat pada Ahad, 3 Maret 2019.

Kenapa? “Saya takut ini merupakan salah satu intimidasi,” kata Sandiaga.

Baca: Pro Sandiaga, Keluarga Besar Uno Gorontalo ...

Sandiaga menilai, sikap itu berpotensi menyulut gesekan yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Apalagi Pilpres 2019 sudah semakin dekat. Ia mengimbau pendukungnya, terutama kaum ibu-ibu untuk berkegiatan di rumah mengkhatamkan Al-Quran, membaca kitab suci setiap malam sampai 17 April.

“Kita ketuk pintu langit, ikhtiar sampai maksimal.” Ibu-ibu dimintanya tidak mengacungkan jari telunjuk dan jempol.

Advertising
Advertising

Baca: Fadli Zon Klaim Mayoritas Keluarga Uno Dukung ...

Di Banyuwangi, misalnya, kedatangan Sandiaga disambut dengan spanduk ucapan selamat datang dari pendukung Jokowi - Ma'ruf Amin. Ada spanduk bertuliskan "Selamat datang Bapak Sandiaga Uno. Anda memasuki kawasan pendukung Jokowi - Ma'ruf Amin", atau "Selamat datang Sandiaga Salahuddin Uno calon wakil presiden Republik Indonesia di Kabupaten Banyuwangi. Tapi mohon maaf... pilihan kami tetap Jokowi - Ma'ruf Amin. #2019pilihjokowi. 17 April 2019, coblos Jokowi - Ma'ruf Amin".

Menjelang pemilihan, Sandiaga menyatakan bahwa kampanye harus mencerahkan, mencerdaskan, dan menggembirakan. Ia lantas mencontohkan sikap kampanye mencerahkan itu dengan menunjukan dana kampanye terbuka untuk publik. "Setiap bulan kami tunjukan. Bagaimana pertama kali kami mendapat sumbangan di kantor PP Muhammadiyah di Jawa Timur," ucap Sandiaga.

Sandiaga Uno maju bersama Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Pasangan ini diusung oleh koalisi lima partai yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Berkarya, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

5 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

9 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

9 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

11 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

13 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

14 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

15 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

17 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya