TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno berencana mengubah format pendidikan Indonesia jika dirinya terpilih nanti. Ia menilai, format pendidikan Indonesia saat ini masih menitikberatkan pada konsep hafalan.
Baca juga: Janji Sandiaga Dirikan Institut Kesehatan Jiwa
"Bagaimana, terlalu banyak yang diajarkan, sedangkan konsep pendidikan karakter atau budi pekerti itu juga diperlukan," ucap Sandiaga di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat pada Ahad, 3 Maret 2019.
Selain itu, menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, pelajar Indonesia juga harus disiapkan untuk menghadapi pasar kerja yang berorientasi pada revolusi industri 4.0. Ia menilai saat ini Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain dalam hal kemampuan STEM atau ilmu pengetahuan, teknologi, engineering, dan matematika. "Supaya mereka lebih siap masuk ke sistem pasar kerja," katanya.
Sebagai langkah awal, Sandiaga telah berkonsultasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa awal pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.
Selain itu, Sandiaga bertekad akan meningkatkan kualitas dan kompetensi guru. “Perbaiki akses pendidikan, perbaiki kualitas dan kompetensi guru. Tingkatkan kesejahteraan guru dari PAUD, berikan kartu mahasiswa unggul,” ucapnya. Ia meyakini kualitas guru akan meningkat jika kesejahteraannya terjamin.
Baca: Menjelang Debat Cawapres, Sandiaga Minta Saran Anies Baswedan