Prabowo Bakal Merujuk Data BPS dan LSM di Debat Capres Kedua

Sabtu, 16 Februari 2019 07:43 WIB

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto (tengah), dikerubuti kader usai Pidato Kebangsaan di Semarang, Jumat, 15 Februari 2019. Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan jagoannya siap adu data dengan calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi dalam debat kedua nanti. Dahnil berujar, Prabowo bakal merujuk data resmi dan data lainnya dari pelbagai lembaga.

Baca: Pidato Kebangsaan, Prabowo Bicara Orang Manipulasi Data Lalu..

"Source data kami kan banyak. Kami menggunakan sumber data formal seperti BPS (Badan Pusat Statistik). Kedua, banyak data dari kampus dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)," kata Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Februari 2019.

Prabowo dan Jokowi akan bertemu di debat kedua pada Ahad malam nanti, 17 Februari 2019. Debat yang mengangkat tema sumber daya alam, energi, pangan, lingkungan, dan infrastruktur itu bakal berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta.

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, kubu Prabowo mengatakan bakal fokus pada isu pangan. Dahnil mengatakan, Prabowo menaruh perhatian terhadap isu tersebut sedari awal mendirikan Partai Gerindra pada 2008. Isu kedaulatan pangan ini juga menjadi bahan pidato kebangsaan Prabowo pada Jumat malam di Semarang, Jawa Tengah.

Advertising
Advertising

Menurut Dahnil, isu pangan menjadi salah satu kelemahan Jokowi di debat kedua ini. Dia mengungkit ihwal janji Jokowi untuk tak melakukan impor pangan selama tiga tahun pertama memerintah. Jokowi, ujarnya, juga pernah mengatakan akan memecat Menteri Pertanian jika melakukan impor pada tiga tahun pertama tersebut.

"Buktinya sebaliknya, melakukan impor dan tidak ada yang dipecat," ujar mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah ini.

Dahnil juga menyoal carut marut data pertanian selama ini. Di satu sisi, ujarnya, Menteri Pertanian kerap mengklaim pasokan beras mencukupi dan tak butuh impor. Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) menyampaikan hal senada. Namun, Menteri Perdagangan menyatakan negara perlu impor lantaran pasokan tak mencukupi hingga harga beras di pasaran melonjak.

Baca: Prabowo: Orang Kurang Waras Suka Manipulasi Data

Dahnil mengatakan, masalah ini menunjukkan tak sinkronnya data pertanian. Belum lagi, kata dia, dengan adanya mafia yang menangguk keuntungan dari rantai pangan itu. Dahnil berujar, data pangan inilah yang nantinya pertama-tama bakal dibenahi seumpama Prabowo-Sandiaga menang pemilihan presiden 2019. "Kami akan memperkuat BPS, kapasitasnya harus diperluas agar dia bisa menyuplai data di semua sektor," ucapnya.

Berita terkait

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

2 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

3 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

6 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

6 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

7 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

7 jam lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

21 jam lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

23 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya