TEMPO.CO, Jakarta -Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menggelar pidato kebangsaan, Jumat 15 Februari 2019. Kali ini, acara digelar di Hotel Po Semarang, Jawa Tengah.
Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung banyaknya manipulasi data saat ini. Dia menyebut kebiasaan memanipulasi data sebagai perilaku orang kurang waras.
Baca : Singgung Profesi, Pidato Prabowo Kini Lebih Hati-hati
Permasalahan itu menurutnya harus segera ditangani, terutama oleh para ahli. “Seperti kalau kita sedang sakit, bawa ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh melalui laboratorium atau CT scan,” ujar Prabowo dalam acara itu.
Menurutnya, ada dua reaksi yang biasa diperlihatkan oleh pasien saat menerima hasil pemeriksaan. “Reaksi orang waras, oh, ini kekurangan saya yang harus dibenahi,” katanya.
“Tapi kalau orangnya agak kurang waras, dia akan memarah-marahi dokternya,” kata Prabowo. Orang seperti itu, lanjutnya, akan memaksa dokter untuk memberikan data hasil pemeriksaan sesuai dengan kemauannya.
Prabowo kemudian memamerkan tim pakar yang berada di belakang podiumnya saat itu. Pakar yang dibawa itu memiliki keahlian di bidang ekonomi, energi, infrastruktur serta air. Sebagian dari mereka memang sudah cukup dikenal di kalangan akademisi.
Simak pula :
Prabowo: Orang Kurang Waras Suka Memanipulasi Data
Beberapa diantara mereka adalah Burhanuddin Abdullah, Ikhsanuddin Noorsyi, Drajat Wibowo, Alex Yahya serta Andika. Selain itu, ada pula Sudirman Said, Muhammad Said Didu serta Ferry Mursyidan Baldan.
Menurut Prabowo, para pakar itu dilibatkan dalam penyusunan program-program yang telah disiapkan. “Mereka sudah menyatakan bersedia untuk membantu saya dan Sandiaga. Mereka akan menjawab permasalahan di negeri ini,” ujar Prabowo menegaskan.