Puskaptis: Metode Kami Bisa Dipertanggungjawabkan Secara Ilmiah

Reporter

Fikri Arigi

Rabu, 30 Januari 2019 11:37 WIB

Jokowi Ma'ruf Prabowo Sandiaga (Indra Fauzi)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid mengatakan dapat mempertanggung jawabkan hasil survei lembaganya secara ilmiah. Husin mengatakan metodologi survei yang digunakan Puskaptis telah diuji dan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. "Inilah temuan kami. Kalau secara metedologi sudah saya sampaikan semua. Metodologi bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," kata Husin di Hotel Ibis, Selasa 29 Januari 2019.

Pernyataan itu disampaikan Husin karena Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, meragukan hasil survei Puskaptis. Ia menuding metodologi yang digunakan Puskaptis tidak jelas, sehingga hasilnya tidak layak dipercaya. “Jangan melakukan penyesatan terhadap publik," ujar Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini ketika dihubungi, Selasa 29 Januari 2019.

Baca: Kubu Jokowi Anggap Hasil Survei Puskaptis Lelucon Tahun Politik

Karding melihat ada perbedaan yang signifikan antara hasil survei Puskaptis dengan lembaga survei lain, padahal jarak waktu penelitian belum terlalu lama. Data Lingkaran Survei Indonesia per Desember 2018 dan Litbang Kompas keduanya menyatakan selisih elektabilitas antara Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandiaga berkisar 20 persen. Sedangkan Puskaptis menyatakan hanya berjarak 4,1 persen saja.

Husin membantah. Menurut dia perbedaan dalam hasil survei adalah wajar dan tidak bisa disalahkan karena tergantung metodologi, dan penarikan sampel yang digunakan. "Lihat dulu berapa sampel mereka, sebarannya seperti apa."

Advertising
Advertising

Baca: Puskaptis: Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo 4,1 Persen

Puskaptis, kata Husin telah memperkecil faktor kekeliruan di lapangan, yaitu dengan memperbaharui surveyor apabila data yang dihasilkan dirasa rancu. Karena itu ia yakin tidak ada yang salah dengan metodologinya.

Dalam surveinya, Puskaptis menggunakan jumlah responden sebanyak 2.100 orang. Margin of error survei sebesar 2,4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan metode acak berjenjang (multistage random sampling) selama periode 8-14 Januari 2019.

Berita terkait

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

5 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

5 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

7 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

7 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada disebut Permainan Pencitraan, Pengamat: Perlu Dorong Popularitas Kandidat

10 hari lalu

Pilkada disebut Permainan Pencitraan, Pengamat: Perlu Dorong Popularitas Kandidat

Menurut Pakar Politik Ujang Komarudin, hal terpenting dalam pilkada adalah elektabilitas para kandidat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

11 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya

Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

32 hari lalu

Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup

Baca Selengkapnya