TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang mencatat selisih elektabiltas yang tipis, antara Jokowi - Ma'ruf dengan Prabowo –Sandiaga yakni sekitar 4,1 persen, sangat berbeda dengan hasil survei lembaga-lembaga lainnya. Catatan elektabilitas Puskaptis paling tipis dibanding kesimpulan lembaga survei lainnya.
Direktur Puskaptis, Husin Yazid mengatakan hasil survei lembaganya menunjukan tingkat elektabilitas pasangan Jokowi - Ma’ruf 45,90 persen, sedangakan pasangan Prabowo - Sandiaga 41,80 persen. "Selisihnya hanya 4,1 persen," ujar Husin, Selasa, 29 Januari 2019.
Baca: Puskaptis: Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo 4,1 Persen
Selisih kedua pasangan yang sangat kecil itu, kata Husin, menjadi modal bagi Prabowo - Sandiaga untuk menyalip keunggulan inkumben. Perbedaan di bawah 10 persen, kata dia, menandakan Jokowi - Ma’ruf belum banyak unggul dari Prabowo - Sandiaga. Waktu tiga bulan sebelum Pilpres, kata dia, cukup untuk kubu Prabowo mengejar ketertinggalan.
Berbeda dengan Puskaptis, hasil survei lembaga lainnya tergolong besar. Alvara Research Center pada Januari lalu mencatat tingkat keterpilihan Jokowi - Ma'ruf dibandingkan dengan Prabowo – Sandiaga 54,3 persen, sedangkan Prabowo - Sandiaga 35,1 persen, selisihnya 19,2 persen.
Indikator Politik Indonesia pada awal Desember 2018 juga mencatat selisih elektabilitas lebih besar, yaitu 20,1 persen. Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin 54,9 persen dan Prabowo - Sandiaga sebesar 34,8 persen. Akan halnya survei terbaru Charta Politika menunjukan selisih elektabitas kedua pasangan calon presiden 19,1 persen. Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf tercatat sebesar 53,2 persen, sedangkan Prabowo -Sandiaga 35,5 persen.
Baca: Kubu Jokowi Anggap Hasil Survei Puskaptis Lelucon Tahun Politik
Lingkaran Survei Indonesia Denny JA pada November 2018 juga mencatat elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin 53,2 persen unggul dari Prabowo -Sandiaga 31,2 persen.
Juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily mempertanyakan rekam jejak Puskaptis. Lembaga ini disebut mengeluarkan hasil berbeda saat pilpres 2014. Saat itu Puskaptis menyatakan Prabowo - Hatta unggul dalam hitung cepat, berbeda dengan mayoritas lembaga lain yang menyatakan kemenangan bagi Jokowi - JK.
Ace menganggap survei Puskaptis hanya dibuat untuk menyesuaikan survei internal Prabowo - Sandiaga yang menyatakan hasil serupa untuk menggiring opini publik. "Ini bagian dari penggiringan opini menyesuaikan dengan survei internal Paslon 02." Politikus Partai Golkar ini menyampaikannya melalui keterangan tertulis.
TAUFIQ SIDDIQ | FIKRI ARIGI