Puskaptis: Pemilih Mengambang Condong Pilih Prabowo - Sandiaga

Reporter

Fikri Arigi

Rabu, 30 Januari 2019 10:18 WIB

Lukisan wajah calon presiden nomor urut 01, Jokowi (kanan) dan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) yang disusun dari batang korek api di Desa Pandanlandung, Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, 18 Januari 2018. Karya wajah dua capres tersebut menghabiskan kurang lebih sekitar 6.000 batang korek api. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menunjukkan dari hasil survei mereka dari 12,30 persen pemilih mengambang (swing voters) cenderung akan memilih pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. "Yang mengatakan memilih pasangan 01 sekitar 10,12 persen atau sebesar 1,2 persen," ujar Direktur Puskaptis Husin Yazid dalam pemaparannya di Hotel Ibis, Jakarta, Senin 29 Januari 2019.

Kepada responden yang menyatakan belum memilih, Puskaptis mengajukan pertanyaan tertutup. Menurut mereka dari kedua pasangan yang paling pantas menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Hasilnya sebanyak 10,12 persen menjawab Jokowi - Ma'ruf Amin, 16,34 persen menjawab Prabowo - Sandiaga, dan 73,54 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Baca: Kubu Jokowi Anggap Hasil Survei Puskaptis Lelucon Tahun Politik

Selama periode 8-14 Januari 2019 Puskaptis mencatat tingkat elektabilitas pasangan Jokowi - Ma’ruf 45,90 persen, sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga 41,80 persen, hanya selisih 4,1 persen. Ditambah dengan pemilih mengambang, kata Husin, Prabowo - Sandiaga dapat memperkecil jarak elektabilitas mereka sampai 3,3 persen.

Persaingan cukup sengit, kata Husin, hingga Januari ini belum dapat diprediksi siapa yang akan memenangi kontestasi Pilpres pada 17 April nanti. Kedua kubu masih harus bekerja keras untuk merebut sisa pemilih mengambang sebanyak 9,06 persen yang masih belum menentukan pilihannya. “Untuk membuka peluang dalamm meraih simpati publik, menjadi pemenang di Pilpres 17 April 2019."

Baca: Puskaptis: Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo 4,1 Persen

Advertising
Advertising

Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mempertanyakan rekam jejak Puskaptis. Lembaga ini disebut mengeluarkan hasil berbeda saat pilpres 2014. Saat itu Puskaptis menyatakan Prabowo - Hatta unggul dalam hitung cepat, berbeda dengan mayoritas lembaga lain yang menyatakan kemenangan bagi Jokowi - JK.

Ace menganggap survei ini hanya dibuat untuk menyesuaikan survei internal Prabowo - Sandiaga yang menyatakan hasil serupa untuk menggiring opini publik. "Ini bagian dari penggiringan opini menyesuaikan dengan survei internal Paslon 02." Politikus Partai Golkar ini menyampaikannya melalui keterangan tertulis.




Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

1 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

2 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

10 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

10 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

11 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

11 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

12 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

15 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

16 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya