Tim Prabowo Sebut Bambang Widjojanto Jadi Penasihat Debat Pilpres
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Rina Widiastuti
Selasa, 8 Januari 2019 09:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kubu pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menghimpun pendapat banyak pakar dalam persiapan debat pertama yang akan digelar 17 Januari nanti. Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto disebut sebagai salah satu narasumber yang dimintai masukan untuk debat perdana dengan tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
Baca: Batal Jadi Panelis Debat, Begini Respons Bambang Widjojanto
"Mas BW (sapaan singkat Bambang Widjojanto) kemarin informal, tapi kemudian kami tarik langsung," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso kepada Tempo, Senin, 7 Januari 2019.
Tempo berusaha mengkonfirmasi keterangan ini melalui sambungan telepon, tetapi Bambang belum menjawab. Pesan melalui Whatsapp juga sudah dikirim tetapi belum mendapatkan balasan.
Priyo menuturkan, Bambang ditarik menjadi penasihat setelah namanya dicoret oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari daftar panelis debat pertama. Menurut versi BPN, Bambang dianulir karena Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin keberatan dengan rekam jejak Bambang sebagai tim sukses Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada pemilihan gubernur DKI Jakarta. Saat ini, Bambang juga menjadi Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan bidang Pencegahan Korupsi.
Baca: Kubu Jokowi Bicara Netralitas Bambang Widjojanto
Bambang adalah panelis yang diajukan oleh BPN. Lantaran dia dicoret, TKN pun harus menganulir salah satu panelis yang mereka usulkan. Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo akhirnya dicoret dari daftar bersama Bambang.
Selain Bambang Widjojanto, pakar lainnya yang dimintai pendapat ialah Laode Masihu Kamaluddin. Laode adalah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari Sulawesi Tenggara pada periode 1993-1997 dan 1999-2004.
Alumnus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Padjajaran ini kini menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi. Dia juga pernah menjadi Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang pada periode 2009-2013.
"Betul, (Laode) termasuk," kata Priyo.
Priyo mengatakan ada sederet nama lain yang menjadi penasihat debat untuk Prabowo dan Sandiaga. Mereka adalah para pakar hukum dan pegiat antikorupsi yang populer di mata publik. Namun Priyo enggan membeberkan siapa saja.
"Nama itu sangat familiar termasuk di kalangan pers. Anda akan mengakui reputasinya," kata Sekretaris Jenderal Partai Berkarya ini.
Priyo hanya berujar, yang pasti Prabowo dan Sandiaga akan dibantu para mantan menteri pemerintahan Jokowi dan eks komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang kini merapat ke kubu 02 ini. Dari kelompok mantan menteri, ada Sudirman Said, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang kini menjabat sebagai Direktur Materi dan Debat BPN; Ferry Mursyidan Baldan, mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang yang bertugas sebagai Direktur Relawan BPN; dan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno yang juga didapuk sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN.
Baca: Soal Netralitas dan Kasus Pidana BW Jadi Sorotan Kubu Jokowi
Adapun eks komisioner Komnas HAM yang kini bergabung ialah Siane Indriani dan Ansori Sinungan. Keduanya tercatat sebagai juru bicara Badan Pemenangan.
Hal senada sebelumnya disampaikan koordinator juru bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil mengatakan para mantan menteri Jokowi akan memberikan masukan soal celah yang bisa dikritik dari pemerintahan calon inkumben itu.
"Mereka akan memberikan masukan-masukan positif, apa yang kurang dari pemerintahan Pak Jokowi, apa yang lebih," kata Dahnil di kawasan Meruya Selatan, Jakarta Barat, Kamis malam, 3 Januari 2019.