LSI Denny JA Sebut Strategi Pindah Markas Prabowo Sebagai Decoy

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 16 Desember 2018 19:04 WIB

Calon presiden Prabowo Subianto menghadiri acara kopi darat pengemudi ojek online di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad, 16 Desember 2018. Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA, Ardian Sopa, menilai pemindahan markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno ke Jawa Tengah memiliki tujuan lain, selain mengalihkan dukungan pemilih Jokowi - Ma'ruf Amin. Menurut dia strategi ini juga ada unsur upaya pengalihan perhatian kubu inkumben.

Baca juga: Pindahkan Markas ke Jateng, Kubu Prabowo Targetkan Ungguli Jokowi

Meminjam istilah permainan catur, strategi yang digunakan oleh BPN Prabowo - Sandi diibaratkan sebagai umpan alias decoy. Ia mengatakan decoy ini bertujuan untuk mengganggu konsentrasi tim Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf agar mengeluarkan usaha lebih menangkal serangan-serangan yang mereka lancarkan di sana.

"Arah sebenarnya bukan ke sana (memecah suara). Tapi dia coba untuk tujuan antara saja, untuk tujuan besarnya. Tujuan besarnya adalah decoy, atau lebih kepada mengganggu konsentrasi aja," kata Ardian kepada Tempo Ahad 16 Desember 2018.

Ardian yakin kubu Prabowo memiliki data yang sama dengan mereka, yakni suara Jawa Tengah adalah mayoritas suara untuk Jokowi - Ma'ruf. Atas kesadaran itu mereka percaya decoy adalah strategi yang lebih masuk akal ketimbang memecah suara.

Advertising
Advertising

Pasalnya menurut Ardian, akan sulit mengubah suara pemilih yang sudah menetapkan pilihannya, ketimbang pemilih yang belum memutuskan pilihan atau swing voters. Ia menambahkan, kalaupun benar tujuan utamanya adalah untuk mengalihkan dukungan, Prabowo - Sandiaga memerlukan kerja sangat keras untuk mengubah pilihan masyarakat Jawa Tengah.

Kampanye yang dilakukan pun tidak bisa menggunakan strategi biasa, untuk menggeser Jokowi di Jawa Tengah, Prabowo - Sandiaga musti meyakinkan betul masyarakat di sana, bahwa Jokowi belum menguntungkan masyarakat, sehingga dibutuhkan figur baru yang membawa terobosan. "Kampanye nya pun tidak bisa hal-hal yang normatif," kata dia.

Baca juga: Romi PPP Sebut Rencana Prabowo Pindah Markas ke Jateng Gimmick

Pada Pilpres 2014, pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa kalah telak di Jawa Tengah oleh Joko Widodo atau Jokowi - Jusuf Kalla. Prabowo - Hatta hanya meraih 33, 35 persen suara, sedangkan Jokowi - JK 66,65 persen. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai pengusung Jokowi pun mendapatkan suara paling tinggi yakni 24,5 persen dengan sumbangan paling tinggi berasal dari Solo Raya yakni 20 persen.

Berita terkait

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

2 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

11 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

12 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

14 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

16 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

17 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

18 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

20 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

20 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

21 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya