Kubu Prabowo: Jawa Tengah Bukan Milik Partai Tertentu

Kamis, 13 Desember 2018 08:07 WIB

Direktur Materi dan Debat, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Sudirman Said, di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat pada Sabtu, 1 Desember 2018. (Andita Rahma)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Sudirman Said, mengatakan Jawa Tengah yang disebut sebagai 'kandang kelompok tertentu' tidaklah benar. Menurut dia, politik bergerak dinamis sesuai dengan pandangan, preferensi, dan situasi masyarakat.

Baca: Menteri Jokowi Tanggapi Enteng Pemindahan Markas Kubu Prabowo

"Kami tidak pernah menyangka bahwa (pilkada 2017) Jakarta, misalnya, yang surveinya gila-gilaan pada waktu itu hasilnya berbeda," kata Sudirman di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Rabu, 12 Desember 2018.

Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf sekaligus Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan rencana pemindahan markas kubu Prabowo ke Jawa Tengah adalah blunder. Menurut dia, pemindahan tersebut justru menggelorakan semangat juang die hard PDIP dan parpol koalisi pendukung Jokowi - Ma'ruf di Jawa Tengah. Selama ini PDIP menganggap Jawa Tengah sebagai 'kandang banteng'.

Baca: Kubu Prabowo Sarankan Ma'ruf Amin Tak Dipaksa Berkampanye

Advertising
Advertising

Menurut Sudirman, hasil pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah yang ia ikuti beberapa bulan lalu telah membuktikan Jawa Tengah bukan milik 'warna' tertentu. Dalam pilkada tersebut, Sudirman yang berpasangan dengan Ida Fauziyah memperoleh persentase suara 41,22 persen dengan perolehan 7.267.993 suara.

Sudirman - Ida yang diusung Gerindra, PKB, PAN, dan PKS kalah dari pasangan Ganjar Pranowo - Taj Yasin yang diusung PDIP, PPP, Nasdem, dan Demokrat. Ganjar - Taj memperoleh presentase suara 58,78 persen dengan perolehan 10.362.694 suara.

Baca: Ma'ruf Amin Konsolidasikan Dukungan NU di Basis Keras Prabowo

"Memang saya tidak menang secara angka. Tapi semua orang, terutama di kantong-kantong petahana itu mengatakan 'ah paling 20%, paling 15' gitu kan?' Tapi ternyata masyarakat Jawa Tengah bersikap berbeda," ujar Sudirman.

Pada pilkada lalu, kata Sudirman, kampanye yang ia lakukan tak berjalan maksimal. Ia mengatakan dirinya mendapat hambatan, pencurangan dan sabotase sana-sini dalam berkampanye, namun perolehan suaranya mampu mencapai hampir 42 persen.

"Itu artinya masyarakat Jawa Tengah mau berubah. Mau siapa pun calonnya kemarin, yang jelas bukan seperti (gubernur) yang sekarang, kan?" tutur Sudirman.

Berita terkait

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

42 menit lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

54 menit lalu

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

Partai Gelora meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

1 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

1 jam lalu

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

2 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

2 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

4 jam lalu

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

Pengamat sarankan PKS tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya