TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Andre Rosiade, mengomentari pernyataan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan soal elektabilitas Joko Widodo yang tak kunjung naik. Menurut Andre, pernyataan Luhut seolah-olah menyalahkan Ma'ruf yang tak aktif berkampanye.
Baca: Menteri Jokowi Tanggapi Enteng Pemindahan Markas Kubu Prabowo
"Jangan paksa Pak Kiai Ma'ruf kampanye, hormati ulama. Pasti Kiai Ma'ruf juga mengerti akan tugasnya sebagai cawapres," kata Andre dalam siaran persnya, Rabu, 12 Desember 2018.
Andre mengatakan memperlakukan ulama hanya demi elektabilitas tidaklah baik. Menurut dia, selain sebagai cawapres, Ma'ruf Amin sebagai ulama juga punya kewajiban menjaga umat.
"Janganlah demi elektabilitas sampai menyuruh-nyuruh dan tidak sopan hingga ramai di media. Sebagai orang Indonesia, harusnya kita mengerti kultur ulama yang harus kita hormati," ujar Andre.
Baca: Ma'ruf Amin Konsolidasikan Dukungan NU di Basis Keras Prabowo
Dengan umur Ma'ruf yang sudah di atas 70 tahun, kata Andre, kubu Jokowi harusnya paham kapan Ketua MUI nonaktif itu harus berkampanye dan beristirahat. Ia juga menuturkan Ma'ruf sempat dikabarkan sakit kakinya sehingga harus menjaga kesehatan. "Nah ini yang harus diperhatikan, bukannya menyuruh beliau harus kampanye demi menaikkan elektabilitas," tutur politikus Gerindra itu.
Sebelumnya, Luhut mengatakan elektabilitas Jokowi - Ma'ruf masih rawan di beberapa daerah seperti Banten dan Jawa Barat. Menurut dia, elektabilitas itu akan naik jika Ma'ruf Amin 'turun gunung' menyapa pemilih. "Saya pikir nanti begitu turun (Ma'ruf Amin), saya kira banyak pengaruhnya," tutur Luhut seusai memberi pengarahan di Rakernas I Bravo 5 di Jakarta, Sabtu, 8 Desember 2018.