Pertarungan Jokowi - Ma'ruf di Jawa Barat: Malu Jika Kalah
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Syailendra Persada
Rabu, 14 November 2018 07:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan tingkat keterpilihan (elektabilitas) Calon Presiden inkumben Joko Widodo (Jokowi - Ma'ruf) masih rendah di Jawa Barat. Makanya, Ma'ruf mengatakan akan gencar turun ke kantong-kantong suara di tanah Pasundan. "Jadi kalau di Jawa Barat kalah, kami malu," kata Ma'ruf Amin saat berdialog dengan para ulama Nahdlatul Ulama (NU) di kediamannya di Jalan Situbondo Nomor 12, Jakarta pada Senin, 12 November 2018.
Baca: Survei Internal Jokowi - Ma'ruf: Suara di Jawa Barat 47 Persen
Jawa Barat memang menjadi momok bagi kubu Jokowi - Ma'ruf Amin. Dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2014, Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Saat itu Jokowi-JK hanya memperoleh 9.530.315 suara atau 40,22 persen. Sementara Prabowo-Hatta mendapatkan 14.167.381 suara atau 59,78 suara. Saat ini, Jokowi akan tanding ulang dengan Prabowo di Pilpres 2019. Di Jawa Barat mereka akan memperebutkan sekitar 32 jutaan suara.
Simak kelanjutannya: Daerah-daerah di Jawa Barat yang belum pro Jokowi - Ma'ruf
<!--more-->
Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi - Ma’ruf, Abdy Yuhana mengatakan berdasarkan hasil pemetaan dan survei internal, tim menyimpulkan ada 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat yang belum utuh dikuasai Jokowi - Ma'ruf. Terutama, kata Abdy, di wilayah Priangan Barat dan Timur.
Abdy mengatakan beberapa wilayah yang masih lemah itu adalah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bogor. Kemudian, Kota Bogor dan Kota Sukabumi. Sementara di Priangan Timur meliputi Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran dan Banjar. “Karena wilayah itu basisnya agama, kami dorong agar Pak Ma'ruf agar terus turun ke wilayah itu,” kata Abdy saat dihubungi pada Selasa, 13 November 2018.
Untuk wilayah Cirebon Raya yang meliputi Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan Indramayu, Abdy mengklaim popularitas Jokowi tinggi. Begitu pula dengan wilayah perkotaan, Abdy mengatakan suara Jokowi - Ma’ruf kuat di basis wilayah tersebut. “Di Karawangan sampai Subang kami kuat, yang masih goyang di Kabupaten Bogor,” kata Abdy.
Simak kelanjutannya: Alasan Jokowi - Ma'ruf masih rendah di Jawa Barat
<!--more-->
Abdy mengakui bahwa saat ini elektabilitas Jokowi - Ma’ruf masih terbilang rendah di Jawa Barat. Menurut dia, hal tersebut dikarenakan masih tingginya loyalitas masyarakat terhadap pilihannya di Pilpres 2014. Namun, Abdy optimistis mereka bisa menguasai Jawa Barat karena beberapa partai yang dulu mengusung Prabowo dalam Pilpres 2014 sekarang berbalik ke Jokowi seperti Golkar dan PPP.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma’ruf Abdul Kadir Karding mengatakan meski masih rendah tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan ini sudah mulai menyalip Prabowo - Sandiaga. “Survei internal di Jawa Barat, kami menang 47 persen berbanding 42 persen dari Prabowo - Sandi,” kata Karding, Senin, 12 November 2018.
Simak: Janji Berusaha, Ma'ruf Amin: Kami Malu Kalau Kalah di Jawa Barat
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Ace Hasan Shadzily mengatakan, timses menargetkan kemenangan 60 persen suara untuk Jokowi - Ma'ruf di Jawa Barat. "Itu target optimis dan realistis," kata Ace, Senin, 12 November 2018.