Laporan Dana Kampanye Kubu Prabowo, Sandiaga Pemasok Terbesar
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ninis Chairunnisa
Rabu, 24 Oktober 2018 07:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno melaporkan dana masuk dan keluar kampanye pada hari ini, Selasa, 23 Oktober 2018. Dana tersebut dirilis kepada publik tepat 1 bulan setelah masa kampanye dimulai oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 23 September lalu.
Ketua Bendahara BPN Thomas Djiwandono merinci dana yang masuk di catatan kubu Prabowo-Sandiaga selama lebih-kurang 30 hari ialah Rp 31,74 miliar. Dana ini, kata dia, berasal dari sumber kelompok maupun individu.
Baca: Kesulitan Himpun Dana Kampanye, Sandiaga: Prabowo-Sandi Dhuafa
"Penerimaan dana dari bulan pertama Rp 2 miliar naik ke 31,74 miliar. Dana terbesar dari Bapak Sandiaga Uno," kata Thomas dalam konferensi pers di Jalan Sriwijaya 1, Jakarta Selatan, Selasa sore.
Dalam laporannya, Thomas mengatakan Sandiaga menyumbang dana kampanye sebesar Rp 1,2 miliar pada September 2018. Lantas, pada Oktober 2018, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu kembali memasok dana sebesar Rp 25,3 miliar. Artinya, genap sebulan pertama, Sandiaga mengeluarkan uang untuk kampanye Rp 26,5 miliar.
Sementara itu, pemasok dana terbesar kedua ialah dari calon presiden Prabowo Subianto. Prabowo menyetor dana kampanye sebesar Rp 1 miliar pada September lalu. Kemudian, pada Oktober, Prabowo menyetor kembali duit senilai Rp 2,7 miliar. Total suntikan dana Prabowo untuk kampanye ialah Rp 3,7 miliar selama sebulan.
Baca: Sandiaga Mengaku Mulai Terima Sumbangan Dana Kampanye
Dana lain berasal dari Partai Gerindra. Partai ini menyumbang Rp 1,38 miliar. Sedangkan partai lain tercatat belum menyumbangkan danannya sepeser pun.
Selain dari paslon dan partai, BPN telah menerima dana iuran masyarakat. Dana itu bersifat individu dan kelompok. Dana perseorangan terkumpul Rp 10,05 juta. Sementara itu, dana kelompok berjumlah Rp 2,5 juta.
Sandiaga mengatakan dana yang terkumpul dari iuran masyarakat ini belum sepenuhnya dilaporkan. "Masih ada duit-duit yang belum masuk catatan karena selama sebulan kami ke lapangan selalu ada dana bantuan," ujarnya.
Baca: Dana Kampanye Prabowo-Sandiaga Kecil, Gerindra Belum Sumbangan
Selain dana masuk, tim bendahara BPN mencatat dana keluar. Selama sebulan, dana BPN yang keluar untuk kampanye ialah Rp 16,9 miliar. Menurut laporan mereka, anggaran terbesar dalam kolom pengeluaran adalah dana operasional.
Dana operasional memakan dana Rp 16,8 miliar. Artinya, lebih dari 90 persen dana kampanye dipakai untuk dana operasional. Anggaran tersebut meliputi dana pertemuan terbatas yang memakan uang sebesar Rp 14,2 juta, pertemuan tatap muka Rp 1,8 miliar, dan kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye sebesar Rp 14,7 miliar. Sedangkan dana operasional Rp 283,7 juta.
Adapun dana pengeluaran modal kampanye sebesar Rp 87,8 juta. Rincian dana ini meliputi pembelian peralatan sebesar Rp 37,8 jita dan pengeluaran modal lain Rp 50 juta.