SMRC Sebut Tugas Sandiaga Lebih Berat Ketimbang Ma'ruf Amin

Senin, 8 Oktober 2018 06:52 WIB

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno blusukan ke Pasar Tanjung, Kabupaten Jember, Ahad pagi, 7 Oktober 2018. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menyebut tugas Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden lebih berat ketimbang Ma'ruf Amin. Djayadi beralasan, Sandiaga harus menggaet suara untuk calon presiden Prabowo Subianto, sedangkan tugas Mar'ruf Amin sebatas mempertahankan agar pemilih Joko Widodo tak berpindah dukungan.

Baca: Blusukan ke Pasar, Sandiaga Jadi Rebutan Emak-emak

"Tugas Sandiaga Uno lebih berat, bagaimana meraih para pemilih yang masih belum memutuskan, bahkan pemilih yang sudah memutuskan tapi masih bisa berubah untuk dibujuk memilih Prabowo," kata Djayadi di kantor SMRC, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Oktober 2018.

Sebelumnya, Djayadi membeberkan hasil sigi SMRC yang menunjukkan bahwa figur cawapres belum memberi pengaruh untuk calon presiden, baik positif maupun negatif. Survei SMRC mencatat, dukungan untuk Jokowi sebesar 60,2 persen, sedangkan Prabowo 28,7 persen. Jika berpasangan dengan cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno, dukungan terhadap keduanya berturut-turut sebesar 60,4 persen dan 29,8 persen, alias tak berubah signifikan.

Baca juga: Survei SMRC: Figur Cawapres Belum Pengaruhi Elektabilitas Capres

Djayadi mengatakan, suara pemilih tetap Prabowo saat ini baru berada di kisaran 25-30 persen. Menurut dia, Sandiaga setidaknya harus menggaet 17 persen suara lagi. Angka 17 persen ini setidaknya untuk menyamai hasil pilpres 2014. Ketika itu, pasangan Prabowo-Hatta Rajasa memperoleh suara sebesar 47 persen.

Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin (tengah) menghadiri penutupan Rapimnas Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Hotel Bintang, Jakarta pada Ahad, 7 Oktober 2018. TEMPO/Dewi Nurita

Namun, lanjut Djayadi, angka itu pun belum cukup untuk memenangi pilpres 2019. Djayadi mengatakan Sandiaga setidaknya harus dapat mengumpulkan 4-5 persen suara lagi untuk mengungguli pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. "Tugas cawapres Prabowo harus bantu Prabowo di situ," ujarnya.

Advertising
Advertising

Djayadi pun membeberkan sejumlah cara. Menurut dia, Prabowo memiliki basis massa pemilih di kawasan perkotaan kendati masih lebih rendah dibanding Jokowi. Sandiaga, kata Djayadi, harus memastikan agar pemilih Prabowo di perkotaan dapat mengungguli atau setidaknya menyamai Jokowi.

Baca: Survei SMRC: Peluang Jokowi Memenangi Pilpres 2019 Menguat

Berikutnya, Sandiaga harus berupaya keras mengurangi selisih dukungan Prabowo dan Jokowi di segmen masyarakat pedesaan. Sebab, kawasan pedesaan sebelumnya merupakan lumbung suara bagi Jokowi. Menurut Djayadi, Prabowo-Sandiaga memiliki karakteristik pemilih pengguna internet dan media sosial.

"Tugas Sandi membantu mengurangi gap itu. Di kalangan milenial pedesaan yang menggunakan internet, ada peluang bagi Prabowo untuk meraih dukungan," ujarnya.

Sementara Sandiaga harus menggaet dan menambah dukungan, Djayadi berpendapat Ma'ruf cukup mempertahankan suara untuk Jokowi. Sebab, kata Djayadi, elektabilitas Jokowi saat ini masih mengungguli Prabowo. Suara-suara pemilih Islam, misalnya, harus dirawat agar tak beralih dari capres petahana itu. Djayadi menyebut itulah yang dilakukan Ma'ruf saat ini dengan berkunjung ke pondok-pondok pesantren dan menemui para kiai.

Baca: Survei Peluang Jokowi Menang Menguat, Timses: Tak Boleh Lengah

"Jadi tugas Pak Ma'ruf Amin jangan sampai menggerus suara Jokowi," kata Djayadi. "Kalau Pak Ma'ruf Amin bisa mempertahankan itu, cukup bagi dia tugasnya."

Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

25 menit lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

4 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

4 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

4 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

6 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

9 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

10 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya