Empat Politikus Demokrat yang Dukung Jokowi di Pilpres 2019
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Amirullah
Senin, 10 September 2018 11:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Partai Demokrat ikut mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di pemilihan presiden 2019 tak serta merta diikuti para kadernya. Sejumlah kader malah cenderung memilih mendukung calon presiden inkumben Joko Widodo.
Baca: Kata Sandiaga Uno soal Dua Kaki Demokrat di Pilpres 2019
Ada yang masih galau mendukung antara Jokowi dan Prabowo, ada pula yang terang-terangan mendukung Jokowi, bahkan memutuskan keluar dari Partai Demokrat. Berikut sejumlah kader Demokrat yang melenceng dari keputusan partai di pilpres 2019.
1. Gubernur Papua Lukas Enembe
Lukas Enembe terang-terangan menyatakan mendukung Jokowi di pilpres 2019. Bahkan, gubernur yang baru dilantik untuk periode kedua ini mengatakan masyarakat Papua siap bungkus tiga juta suara untuk capres inkumben itu.
Lukas menuturkan, hanya Jokowi presiden yang memahami persoalan di Papua. Selama ini, kata dia, para presiden memang bisa mengetahui kesulitan di Papua. Namun, Lukas mengatakan mereka tidak mampu memberikan solusi.
"Siapapun yang jadi presiden, tidak akan mengubah Papua. Jokowi lebih memahami Papua dibandingkan presiden-presiden sebelumnya," kata Lukas di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 5 September 2018.
Lukas mengatakan akan fokus mengajak masyarakat Papua untuk memberikan suara kepada Jokowi, tanpa harus bergabung dalam tim kampanye Jokowi - Ma'ruf. "Jokowi itu harga mati 100 persen. Kami akan fokus memberikan suara ke Jokowi. Tidak ada yang lain. Seluruh rakyat Papua," kata Ketua DPD Partai Demokrat Papua itu.
<!--more-->
2. Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar
Kabar soal dukungan Deddy Mizwar ini terungkap dari Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto. Sabtu, 1 September lalu, Deddy Mizwar bertandang ke Posko Cemara di Menteng yang menjadi markas pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Baca: Demokrat Tak Khawatir Erick Thohir Ketua Tim Sukses Jokowi
Deddy mengatakan dirinya diwacanakan menjadi juru bicara Ma'ruf. Namun, dia tak menegaskan apakah sudah menerima penunjukan itu. “Saya tadi baru ngobrol dengan Pak Kiai Ma'ruf Amin, dalam wacana menjadi jubir," kata Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Jawa Barat ini di Posko Cemara, Sabtu, 1 September 2018.
Di sisi lain, Partai Demokrat berkukuh belum menerima pemberitahuan resmi dari Deddy. Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, Deddy Mizwar menyatakan diri masih kader Demokrat dan akan memenangkan partai berlambang bintang mercy ini di Jawa Barat.
"Sampai sekarang Pak Deddy Mizwar masih menegaskan dia akan memenangkan Demokrat dan tetap menjadi Demokrat," kata dia di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Ahad, 9 September 2018.
<!--more-->
3. Gubernur Jawa Timur Soekarwo
Soekarwo disebut-sebut bakal merapat menjadi tim sukses Jokowi-Ma'ruf di pilpres 2019. Kabar ini mencuat melalui cuitan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di Twitternya. Andi mengatakan, beberapa kader Demokrat sudah minta izin untuk menjadi tim sukses Jokowi di pilpres 2019.
Baca: Popularitas Erick Thohir Dianggap Bukan Jaminan Menangkan Pilpres
Dia tak menampik salah satu kader itu ialah Soekarwo. Andi pun menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membajak kader-kader partainya. Menurut Andi, 'pembajakan' itu dilakukan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
"Saya tidak mengerti kenapa Ibu Megawati merestui Hasto (Sekjen PDIP) yang rajin membajak kader Demokrat untuk gabung ke tim Jokowi. Apakah PDIP sudah sangat miskin kader berkualitas?," ujar Andi.
<!--more-->
4. Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Majdi
Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ini menyatakan dukungan untuk Jokowi pada Juli lalu. Dia beralasan, Jokowi perlu memimpin dua periode untuk menuntaskan pembangunan infrastruktur yang sudah berjalan selama ini.
Baca: Demokrat Cari Formula Agar Tak Dianggap Dua Kaki di Pilpres 2019
Pernyataan dukungan ini disampaikan TGB bahkan ketika Partai Demokrat belum menentukan sikap di pilpres 2019. Tak lama kemudian, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini pun memutuskan mundur dari partai. Kendati baru mengungkap dukungan pada Juli lalu, TGB mengaku mendukung Jokowi sejak 2016. Kata dia, dukungan tersebut telah dikemukakan langsung saat Jokowi berkunjung ke NTB.
Sebagai salah satu tokoh aksi 212, TGB pun menyatakan siap menjembatani Jokowi dengan kelompok tersebut. Hal ini disampaikan TGB seiring lekatnya anggapan Jokowi tak dekat dengan kelompok Muslim.
Pekan lalu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani mengatakan TGB akan masuk dalam struktur TKN. Ada tiga posisi yang mungkin diisi TGB, yakni dewan pengarah, wakil ketua, atau penugasan khusus.
"Penugasan khusus itu misalnya ditugaskan untuk melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama atau kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini belum mendukung Jokowi," ujar Arsul.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | DEWI NURITA | FRISKI RIANA | FIKRI ARIGI