Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saat Warganet Minta Sandiaga Tak Bawa Politik ke Jalan Buntu

image-gnews
Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berjabat tangan usai memberikan keterangan pers terkait hasil penghitungan suara Pilpres di kediamannya Kertanegara, Jakarta, 21 Mei 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berjabat tangan usai memberikan keterangan pers terkait hasil penghitungan suara Pilpres di kediamannya Kertanegara, Jakarta, 21 Mei 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warganet melalui media sosial Twitter meminta calon wakil presiden 02 Sandiaga Uno memikirkan karier politiknya yang masih panjang. Permintaan ini ramai diserukan di tengah kemelut situasi politik pascapemilihan presiden 2019, khususnya di tengah aksi massa pada 22 Mei kemarin.

Baca juga: Bertemu Prabowo, Sandiaga Tak Komentari Rusuh Aksi Massa 22 Mei

Menurut warganet, Sandiaga semestinya mengakui kekalahannya di pilpres 2019 dan berfokus menata jalan politiknya mendatang. Sikap kesatria ini, kata netizen, yang nanti akan diingat jika Sandiaga ingin kembali berlaga di pilpres 2024.

Seruan ini salah satunya dilontarkan oleh pemikir dan penulis Islam, Ulil Abshar-Abdalla. Lewat Twitternya, Ulil meminta Sandiaga tak membawa politik ke arah jalan buntu.

"Dear Mas @sandiuno: Anda masih muda. Anda masih punya karier politik yang panjang. Lakukanlah hal yang benar. "Kemarahan" ini hanya akan berakhir di jalan buntu dan akan mencelakakan negeri ini," tulis Ulil pada Rabu, 22 Mei 2019 pukul 12.57 WIB. Cuitan ini di-retweet lebih dari 1.400 kali dan disukai lebih dari 2.400 pengguna.

Permintaan serupa berikutnya juga disampaikan akun pengguna @profatitties. Selain meminta Sandiaga mengakui kekalahan, akun dengan 21 ribu pengikut tersebut meminta mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu hiraukan Prabowo.

"Ayo mas @sandiuno, belom terlambat buat menyelamatkan wajah mas yang ganteng itu dengan menenangkan massa dan ngaku kalah. Pak prabowo biarin aja udah tua soalnya," tulis @profatitties pada 22 Mei 2019 pukul 10.49 WIB. Cuitan itu mendapatkan lebih dari 1825 retweet dan lebih dari 2.500 likes.

Akun bernama @dondohananto menulis bahwa Sandiaga bertanggung jawab atas kericuhan yang terjadi pada aksi 21-22 Mei kemarin. Menurut dia, cawapres 02 ini membiarkan "penjahat-penjahat mengontrol partnernya yang sudah delusional".

"We will remember your legacy and if you still want to run in 2024, we will forever remind you of this (Kami akan mengingat warisan Anda ini dan jika Anda masih mau maju di 2024, kami akan terus mengingatkan Anda soal ini," cuit @dondohananto pada 22 Mei 2019 pukul 15.08 WIB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengguna lainnya bernama @selphiusagi juga mendesak Sandiaga meninggalkan Prabowo. Sikap mengakui kekalahan, kata dia, justru akan menarik simpati dan rasa hormat publik.

"You still have long way to go, don't drown your future in his (Prabowo) obsession (Jalan Anda masih panjang, jangan menenggelamkan masa depan Anda dalam obsesi Prabowo)," tulis @selphiusagi pada 22 Mei 2019 pukul 16.45 WIB.

Selama 21-22 Mei 2019, Sandiaga belum berbicara kepada awak media. Dalam dua kali konferensi pers, Sandiaga hanya mendampingi Prabowo tanpa mengucapkan sepatah kata.

Baca juga: Sandiaga Belum Putuskan Ikut Aksi 22 Mei: Tunggu Kajian Hukum

Namun, Sandiaga mencuit melalui akun Twitternya bahwa perjuangannya dan Prabowo di pilpres 2019. "Perjuangan belum berakhir. Saya akan selalu berjuang di samping Pak Prabowo hingga titik darah penghabisan demi pendewasaan demokrasi di negeri ini dan terciptanya sistem demokrasi yang jujur yang adil," tulis Sandiaga pada Selasa, 21 Mei 2019.

Pada hari itu juga Prabowo menyatakan menolak penetapan rekapitulasi hasil pilpres yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum pada Selasa dini hari.

Kendati Prabowo menyatakan akan menempuh jalur konstitusional, para pendukungnya menggelar aksi memprotes hasil pilpres di kantor Badan Pengawas Pemilu pada 21-22 Mei kemarin. Kericuhan dan bentrok massa dengan aparat sempat terjadi dalam aksi itu, bahkan dikabarkan jatuh sejumlah korban jiwa dan luka-luka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

4 menit lalu

Bobby Gafur Umar. REUTERS/Enny Nuraheni
Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.


Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

9 menit lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika ditemui di Bandara VVIP IKN pada Selasa, 7 Mei 2024. Luhut datang ke IKN hari ini untuk membahas penyelesaian permasalahan lahan di IKN yang belum clear bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. TEMPO/Riri Rahayu
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.


Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

38 menit lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pidato sambutan dalam acara peresmian Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Dusun Sukajadi, Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu, 8 Mei 2024. ANTARA/Maria Cicilia Galuh
Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.


Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

56 menit lalu

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto makan di warung bakso di Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 29 Januari 2024. Keduanya diketahui baru meresmikan Graha Utama Akademi Militer Magelang. Tim Media Prabowo Subianto
Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

Menurut pakar, Prabowo lebih baik menggunakan Wantimpres ketimbang menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung.


Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halal Bihalal bersama 1.000 pegawai Kemhan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Tim Media Prabowo
Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.


Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

1 jam lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?


Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

1 jam lalu

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

Dalam Kajian Pusat Studi Konstitusi Unand, Feri Amsari menyatakan Indonesia hanya membutuhkan 26 menteri.


Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kanan) menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Singapura Terpilih Lawrence Wong (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 29 April 2024. Lee berkunjung dalam rangka pertemuan Singapore-Indonesia Leader's Retreat yang kali ini dijamu oleh Jokowi. TEMPO/Subekti.
Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.


Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

1 jam lalu

Eko Patrio. Foto : Instagram
Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

PAN sedang menyiapkan komedian Eko Patrio untuk mendapat posisi menteri dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto


Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

2 jam lalu

Feri Amsari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

Sudah ada aturan yang mengatur bahwa maksimal jumlah yang ditetapkan ialah 34 menteri dan kementerian.