TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menilai pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno banyak membuat blunder saat debat capres perdana, Kamis, 17 Januari 2019.
Baca: Debat Capres, Ini yang Dilakukan Para Kandidat saat TV Jeda Iklan
"Ibarat main bulu tangkis, kubu mereka mencoba bermain, tapi kena net sendiri," ujar Erick Thohir saat ditemui Tempo usai debat kandidat di Hotel Bidakara, Jakarta pada Kamis, 17 Januari 2019.
Erick dan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mencatat ada tiga blunder yang dilakukan kubu Prabowo. Pertama, saat Sandiaga Uno menyatakan diri bukan lagi kader Gerindra ketika Prabowo meminta tambahan penjelasan soal struktur kepengurusan Gerindra.
Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Maruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menaiki panggung jelang ikuti sesi debat perdana capres - cawapres di Pilpres 2019 di Jakarta, Kamis 17 Januari 2019. TEMPO/Subekti.
"Saya kaget juga ketika sahabat saya membuat pernyataan bahwa dia bukan Gerindra. Ketika Gerindra dipertanyakan. Kan mestinya dia membela Gerindra. Ini blunder," ujar Erick.
Baca: Jokowi Tak Beri Apresiasi Prabowo, TKN: Kami Saja yang Memberi
Eks Presenter Tina Talisa menambahkan, paslon 02 membuat blunder saat Prabowo mengklaim partainya punya caleg perempuan paling banyak. Angkanya, kata Prabowo, hampir 40 persen. Berdasarkan data KPU, memang benar Gerindra memiliki hampir 40 persen caleg perempuan untuk DPR RI. Namun, persentase caleg perempuan untuk DPR RI terbanyak bukanlah dari Gerindra, melainkan PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia). Adapun partai yang paling banyak mengusung caleg perempuan untuk DPR RI adalah PSI (Partai Solidaritas Indonesia).
"Mengutip data saja salah, caleg perempuan itu di PSI yang paling banyak," ujar dia.
Ketiga, Prabowo kembali membuat blunder saat bicara isu korupsi. Saat itu, Jokowi mempertanyakan komitmen anti-korupsi Prabowo yang berbanding terbalik dengan Partai Gerindra yang banyak mencalonkan eks terpidana korupsi dalam pileg.
Baca: Prabowo Debat Jokowi: Jangan Hanya Angkat Perempuan dan Bangga
Namun, Prabowo membantah Jokowi dan menyatakan pernyataan Jokowi tersebut subjektif. "Dari sana saja bisa dilihat, artinya Pak Prabowo tidak tahu apa-apa tentang partainya," ujar Tina.