TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Tim Kampanye Nasional kubu Joko Widodo atau Jokowi, Hasto Kristiyanto, mengatakan calon wakil presiden Ma'ruf Amin perlu mengatur energi dalam berkampanye, karena waktu Pilpres masih cukup panjang. Namun ia optimistis dengan hadirnya sembilan partai pendukung, tantangan pada masa kampanye dapat mereka atasi.
Baca: Kubu Prabowo Sarankan Ma'ruf Amin Tak Dipaksa Berkampanye
“Ini kan kami harus mengatur energi pemilu, tuh, April. Sampai April harus diatur energi dengan sebaik-baiknya,” ujar Hasto di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kamis, 13 Desember 2018.
Hasto mengatakan terdapat beberapa fase pada kampanye, contohnya adalah kampanye massa dan kampanye penyampaian visi misi. Saat ini, Hasto mengklaim, yang mereka lakukan adalah penyampaian visi misi. Menurut Hasto, mereka mentaati aturan main, dan Ma’ruf Amin saat ini sudah melakukan sesuai yang mereka rencanakan.
Menurut Hasto, Ma’ruf nantinya direncanakan menggalang suara di Banten dan Jakarta. Hasto enggan mengatakan berapa target suara yang ingin dicapai di Banten. Dia hanya mengatakan target TKN secara keseluruhan adalah 70 persen.
Baca: Ma'ruf Amin Konsolidasikan Dukungan NU di Basis Keras Prabowo
Sebelumnya, tim Bravo 5 mengungkapkan data temuan mereka. Hasilnya, sebanyak 58,7 persen suara di Provinsi Banten masih lari ke kubu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menanggapi ini, Hasto mengatakan akan memperkuat dengan cara kerja bersama. “Ya kami perkuat mana yang kuat, yang lemah kemudian kami kerja.”
Selain itu, sosok Ma’ruf dipilih untuk meraup suara dari kalangan Islam. Hasto menilai dengan latar belakang Ma’ruf sebagai pemimpin tertinggi di Nahdlatul Ulama dan Ketua Majelis Ulama Indonesia akan menarik suara dari basis-basis organisasi Islam, seperti NU, dan Muhammadiyah. “Posisi tersebut hanya bisa ditempati oleh orang-orang yang punya kebijaksanaan, punya kepemimpinan yang menyatukan, yang mengayomi,” ucap dia.