TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menyarankan Partai Demokrat menindak tegas kader-kadernya yang berbeda pendapat dengan sikap partai. Menurut Pangi, sikap politik dua kaki Demokrat tidak menguntungkan partai koalisi Prabowo - Sandiaga Uno untuk pilpres 2019.
“Kalau partai sudah memutuskan, semua kader harus patuh dan tunduk dengan realitas dan kehendak partai, mengikuti garis komando partai seperti keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang mengusung Prabowo-Sandi," kata Pangi dalam keterangan tertulisnya, Selasa 11 September 2018.
Baca:
Kata Gerindra Soal Politik Dua Kaki Politikus Partai Demokrat
Sandiaga Yakin Partai Demokrat Tak Main Dua ...
Ia mengakui perbedaan pandangan dan perdebatan antar anggota adalah hal yang lumrah dalam setiap organisasi. Meski demikian, jika perbedaan pandangan dikelola melalui mekanisme internal dan telah menghasilkan keputusan, seharusnya seluruh kader satu suara memperjuangkannya.
Partai Demokrat merupakan satu dari empat partai yang mengajukan Prabowo - Sandiaga Uno sebagai calon pasangan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2019. Namun sejumlah politikus Demokrat di daerah mendukung pasangan Jokowi - Ma’ruf Amin.
Baca: Demokrat Cari Formula Agar Tak Dianggap Dua ...
Mereka adalah Ketua Pengurus Demokrat Provinsi Jawa Timur, Soekarwo; Ketua Majelis Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat, Deddy Mizwar; Ketua Pengurus Demokrat Provinsi Papua, Lukas Enembe; dan Ketua Pengurus Demokrat provinsi Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang Zainul Madji.
Padahal provinsi yang mereka naungi termasuk pendulang suara yang signifikan bagi Partai Demokrat di 2014. Jawa Timur, misalnya, menyumbangkan sekitar 2,15 juta suara atau 14 kursi DPR. Demokrat Jawa Timur juga masuk ke dalam koalisi partai yang mendukung Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak, yang terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. Di Sulawesi Utara, Demokrat meraih dukungan lebih dari 10 persen dari total suara sah. Sedangkan Jawa Barat, Demokrat mendulang 1,9 juta suara.
Simak: Kader Demokrat ke Jokowi, Gerindra: di Sana Juga Ada yang ke Sini ...
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Soekarwo menyangkal masuk sebagai dewan pembina sukses Bravo-5, pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut Soekarwo tak elok masuk dalam tim sukses saat masih menjabat jabatan publik. "Tak baik gubernur masuk tim sukses, tak bagus. Tidak elok, urus masyarakat dulu," kata Soekarwo kepada wartawan di Malang, Senin 10 September 2018.
Pangi mengatakan sikap kader-kader Demokrat yang demikian seolah-olah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Menurut Pangi, sikap diam SBY seolah mengamini sikap "petualangan politik" para kader partainya.
Simak lagi: Satu Lagi, Kader Demokrat Ini Dipastikan Dukung Jokowi
Sikap diam SBY, kata Pangi, diperparah dengan persetujuan para elite Demokrat di Dewan Pengurus Pusat atau DPP. Para elite Demokrat, kata Pangi, menganggap sikap para kader yang berbeda dengan partai adalah suatu hal yang biasa. "Malah diberikan dispensasi khusus di beberapa daerah, bukannya, dikasih sanksi tegas untuk mendisiplinkan kader," ujarnya.
RYAN DWIKI ANGGRIAWAN | EDO WIDIANTO