PPP Menilai Cukup Satu Partai Baru yang Dirangkul Kubu Jokowi

Selasa, 2 Juli 2019 20:37 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani seusai menyerahkan berkas pendaftaran calon peserta pemilu di kantor KPU, Jakarta, Sabtu, 14 Oktober 2017. Tempo/Arkhelaus

TEMPO.CO, Jakarta-Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyatakan pendapatnya ihwal kemungkinan adanya partai eks koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang bergabung ke koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Jika koalisi Jokowi berniat membuka pintu untuk partai baru, Arsul berpendapat cukup satu partai saja yang diberi kesempatan.

Arsul mengatakan, sistem pemerintahan juga memerlukan pengawasan dari partai-partai yang berada di luar pemerintahan. Bergabungnya partai-partai ke koalisi pemerintah dikhawatirkan akan melemahkan fungsi check and balances di parlemen.

Baca Juga: Terkait Jatah Menteri, PPP Serahkan Sepenuhnya Pada Jokowi

"Menurut PPP kalau pun ingin bertambah ya paling banyak satu gitu supaya check and balance-nya di parlemen itu suaranya masih nyaring," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019.

Wacana bergabungnya partai-partai eks pengusung Prabowo-Sandiaga menguat setelah pemilihan presiden 2019. Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional diprediksi bakal merapat ke koalisi pemerintah. Namun belakangan justru Partai Gerindra yang disebut-sebut menjadi prioritas untuk bergabung ke koalisi Jokowi.

Arsul merupakan salah satu yang berpandangan Gerindra perlu diutamakan. Namun, dia mengakui partai-partai lain memiliki pandangan lain. Ada pula partai yang berpendapat tak perlu menambah anggota koalisi.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini pun berujar wacana bergabungnya partai baru bakal dimusyawarahkan oleh Jokowi bersama pimpinan partai koalisi. "Kalau karakteristik di partai-partai KIK (Koalisi Indonesia Kerja) ini kan semua musyawarah, tidak ngotot," ujar Arsul.

Simak Juga: PPP Harap Prabowo - Sandiaga Tetap Berkontribusi untuk Bangsa

Hingga saat ini baru Partai Keadilan Sejahtera yang mengisyaratkan akan menjadi oposisi. Partai Demokrat dan PAN belum menyatakan sikap kendati mengisyaratkan ingin bergabung ke pemerintah. PAN akan menentukan sikap melalui rapat kerja nasional, sedangkan Demokrat akan membahasnya melalui rapat majelis tinggi.

Keputusan Gerindra secara mutlak berada di tangan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum. Namun sejumlah politikus Gerindra menyatakan keinginan tetap menjadi oposisi. Mereka juga mengatakan Prabowo akan mendengarkan aspirasi kader dan para pendukungnya sebelum mengambil keputusan.

Berita terkait

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa Timur

23 jam lalu

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa Timur

Duet Khofifah-Emil mendapat tiga rekomendasi dari partai untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Komunis Vietnam Tunjuk Kepala Kepolisian sebagai Presiden yang Baru

23 jam lalu

Partai Komunis Vietnam Tunjuk Kepala Kepolisian sebagai Presiden yang Baru

Partai Komunis Vietnam menunjuk Kepala kepolisian To Lam sebagai presiden Vietnam yang baru lewat sebuah perombakan kepemimpinan secara besar-besaran.

Baca Selengkapnya

PPP Persilakan Khofifah Silaturahmi ke DPW, Awiek: Kita Tidak Halangi

1 hari lalu

PPP Persilakan Khofifah Silaturahmi ke DPW, Awiek: Kita Tidak Halangi

Khofifah sebelumnya mengklaim dia akan mendapatkan surat rekomendasi dari PPP untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

PPP Bantah Akan Beri Surat Rekomendasi untuk Khofifah Maju di Pilkada Jawa Timur Hari Ini

1 hari lalu

PPP Bantah Akan Beri Surat Rekomendasi untuk Khofifah Maju di Pilkada Jawa Timur Hari Ini

Khofifah Indar Parawansa mengklaim dirinya akan mendapatkan surat rekomendasi untuk maju di Pilkada Jawa Timur dari PPP, hari ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Singgung Soal IKN setelah Resmi Diusung Golkar Maju di Pilgub Jawa Timur, Ada Apa?

1 hari lalu

Khofifah Singgung Soal IKN setelah Resmi Diusung Golkar Maju di Pilgub Jawa Timur, Ada Apa?

Khofifah berkelakar ibu kota secara de facto berada di Jawa Timur usai menerima dukungan maju di Pilgub Jawa Timur dari Golkar.

Baca Selengkapnya

PPP Serahkan Surat Rekomendasi untuk Khofifah Maju di Pilkada Jawa Timur Hari Ini

1 hari lalu

PPP Serahkan Surat Rekomendasi untuk Khofifah Maju di Pilkada Jawa Timur Hari Ini

Khofifah Indar Parawansa mengklaim bakal menerima surat rekomendasi dari PPP untuk maju di Pilkada Jawa Timur, hari ini.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

3 hari lalu

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

Fraksi PDIP mengusulkan agar diksi efisien dijabarkan dalam perubahan UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

4 hari lalu

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

Partai Hijau Indonesia batal mengusung Haris Azhar sebagai cagub Jakarta jalur ndependen. Ini profil Sarekat Hijau Indonesia, cikal bakal Partai Hijau Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sidang PHPU Pileg, KPU Minta Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan PSU dari PPP

5 hari lalu

Sidang PHPU Pileg, KPU Minta Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan PSU dari PPP

Dalam permohonannya, KPU meminta MK menolak permohonan PPP terkait pemungutan suara ulang di Dapil Lampung Selatan 7.

Baca Selengkapnya