TEMPO.CO, Jakarta-Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Habiburokhman, mengaku diutus oleh calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, untuk menghadiri rapat pleno terbuka penetapan presiden dan wakil presiden terpilih Pemilu 2019.

"Kita hadir, saya diberi tugas oleh Pak Prabowo untuk hadir, kita hormati proses yang sudah berjalan baik di penghitungan KPU maupun di MK," kata Habiburokhman di Kantor KPU RI, Jakarta, Ahad, 30 Juni 2019.

Baca Juga: Rumah Prabowo Sepi Jelang Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih

Habiburokhman menuturkan Prabowo sedang berhalangan hadir. Ia juga menunjukkan name tag Prabowo yang dibawanya sebagai bukti mewakili kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra itu dalam rapat pleno. Adapun perwakilan BPN dari partai lainnya, Habiburokhman mengaku tidak tahu. "Saya yang jelas kita dalam konteks BPN dan Gerindra," kata dia.

Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade sebelumnya mengatakan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tak akan menghadiri rapat pleno terbuka penetapan hasil pemilihan presiden 2019. Andre berujar tak ada alasan khusus ketidakhadiran kedua tokoh itu. Dia hanya menyebut lima tahun lalu saat pengumuman hasil pilpres 2014 para pasangan calon juga tak hadir di KPU.

Para sekretaris jenderal partai koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga, kata Andre, juga tak akan hadir di lokasi. Sebab, Koalisi Adil Makmur yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan Partai Berkarya itu telah resmi dibubarkan Prabowo.

Simak Juga: Prabowo Tak Akan Bawa Masalah Pilpres ke Mahkamah Internasional