Sidang PHPU, Rumah Ketua MK Dijaga Personel Polri dan TNI

Senin, 17 Juni 2019 09:28 WIB

Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman membuka sidang perdana PHPU sengketa Pilpres, di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat, 14 Juni 2019. Saat membuka sidang, Anwar menegaskan bahwa hakim MK independen setelah mengambil sumpah dan mereka tidak bisa diintervensi oleh siapa pun. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Personel Polri dan TNI menjaga kediaman Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, hingga 22 Juni 2019 sehubungan dengan perkara sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Aparat keamanan berjaga di rumah Anwar di RT 02, Desa Rababou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima dan di rumahnya di Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.

Kepala Bagian Operasional Polres Bima Kota, Ajun Komisaris Taufik mengatakan penjagaan sudah dilakukan sejak sepekan lalu hingga 22 Juni mendatang. Pengamanan ini tergantung situasi dan kondisi. "Kami harus menjaga keluarga karena sebagai simbol negara ,” ujar dia, Ahad, 16 Juni 2019.

Baca juga: Menakar Peluang Menang Gugatan Prabowo Soal Pilpres di Sidang MK

Taufik menjelaskan rumah Anwar Usman dijaga empat polisi dan dua TNI. Dari enam aparat yang berjaga di kediaman Ketua MK, dua dari TNI, dua dari Brimob dan dua polisi. Pada Sabtu pekan lalu, 9 Agustus 2014, dari lima petugas pengamanan, dua orang berpakaian preman dan tiga lainnya menggunakan seragam lengkap. "Padahal di sini aman-aman saja," ujar Damhur, warga setempat, Ahad, 16 Juni 2019.

Anwar Usman adalah putra Bima, lahir di Desa Rababou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima pada 1965. Sejumlah aparat berjaga di rumah Usman menyusul adanya sidang gugatan pemilihan umum presiden di MK.

Advertising
Advertising

Baca juga: Perludem: Permohonan Kubu 02 Keluar dari Konstruksi PHPU

Pengamanan rumah Usman merupakan bagian dari penjagaan bagi para hakim MK. Para hakim harus merasa tenang dalam memutuskan perkara PHPU. "Kami juga mengamankan keluarga hakim ketua, agar dia bisa memutuskan dengan tenang," kata Taufik.

Berita terkait

PPP Minta Dukungan PKB di Sidang Sengketa Pileg, Muhaimin Siapkan Ini

2 jam lalu

PPP Minta Dukungan PKB di Sidang Sengketa Pileg, Muhaimin Siapkan Ini

PPP menyatakan gugatan sengketa Pileg 2024 dilayangkan karena menilai ada kesalahan pencatatan suara di KPU.

Baca Selengkapnya

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

2 jam lalu

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

PPP mengkonfirmasi pihaknya akan menemui Prabowo Subianto usai pilpres 2024 selesai. Namun PPP menegaskan arah politiknya akan dibahas dalam Rapimnas.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

4 jam lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

PPP Akan Bahas Arah Politik Pasca Pilpres 2024 dalam Rapimnas

4 jam lalu

PPP Akan Bahas Arah Politik Pasca Pilpres 2024 dalam Rapimnas

Pilpres 2024 baru saja selesai, PPP belum menentukan arah politiknya karena masih fokus untuk sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Peluang PPP Lolos ke Senayan Berbekal Gugatan ke MK?

5 jam lalu

Bagaimana Peluang PPP Lolos ke Senayan Berbekal Gugatan ke MK?

Pengamat politik menanggapi mengenai peluang PPP mendapatkan kursi DPR RI lewat permohonan sengketa pemilu ke MK.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Pertanyakan Perbedaan Tanda Tangan di Dokumen Pemohon Sengketa Pemilu

18 jam lalu

Ketua MK Pertanyakan Perbedaan Tanda Tangan di Dokumen Pemohon Sengketa Pemilu

Ketua MK Suhartoyo mengungkapkan ada tanda tangan berbeda dalam dokumen permohonan caln anggota DPD Riau.

Baca Selengkapnya

Selain di Banten, PPP Sebut Suaranya di Jatim Pindah ke Partai Garuda

18 jam lalu

Selain di Banten, PPP Sebut Suaranya di Jatim Pindah ke Partai Garuda

PPP menuding suara partainya dalam pemilihan DPR RI di Jawa Timur, I, IV, VI, dan VIII pindah secara tidak sah ke Partai Garuda.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

20 jam lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Gugat Hasil Pemilu ke MK, Caleg PAN Soroti Oligarki Partainya

21 jam lalu

Gugat Hasil Pemilu ke MK, Caleg PAN Soroti Oligarki Partainya

Caleg petahana DPR RI dari PAN, Sungkono, menyoroti oligarki dalam tubuh partainya lewat permohonan sengketa pileg.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Sidang Perdana Sengketa Pileg di MK, Beda Posisi Anwar Usman dan Arsul Sani

1 hari lalu

Sederet Fakta Sidang Perdana Sengketa Pileg di MK, Beda Posisi Anwar Usman dan Arsul Sani

MK menggelar sidang perdana sengketa pileg DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten atau kota, dan DPD RI hari ini. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya