Wacana Demokrat Masuk Koalisi, Arsul Sani Pertanyakan Komitmen

Reporter

Egi Adyatama

Jumat, 7 Juni 2019 14:53 WIB

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk "Memotret Kinerja KPK" di Bakoel Koffie, Cikini Raya, Jakarta, Senin, 4 Desember 2017. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mempertanyakan komitemen dari Partai Demokrat yang saat ini mulai mendekat ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Ia menilai posisi Demokrat yang masih tergabung di kubu oposisi, membuat koalisi pemerintah sedikit ragu.

Baca: Demokrat Kian Intim dengan Istana, Pengamat: Peluang Koalisi 2024

"Teman-teman KIK juga punya sisi pandang, apa ya mereka bisa dipegang komitmennya sebagai anggota koalisi, karena begitu mudah berpindah haluan," kata Arsul saat dihubungi Tempo, Jumat, 7 Juni 2019.

Keraguan ini tak terlepas dari proses pemilihan umum 2019 yang ia nilai berjalan sangat keras. Saat itu, kata dia, Demokrat banyak bersikap keras terhadap Joko Widodo.

Menurut Arsul, selain Demokrat, Partai Amanat Nasional yang juga tergabung di Koalisi Indonesia Adil Makmur juga kerap melontarkan serangan ke Jokowi. Namun, pasca-pengumuman hasil pilpres, kedua partai tersebut tampak melunak dan mulai membangun komunikasi dengan Jokowi.

Arsul mengatakan partai-partai di Koalisi Indonesia Kerja bekerja cukup keras untuk menanggulangi serangan yang dilakukan oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur saat itu.

Advertising
Advertising

Saat ini, Arsul mengatakan belum ada pembicaraan lebih lanjut antarkoalisi terkait kemungkinan masuknya partai baru. "Sampai dengan saat ini, partai KIK belum bertemu untuk secara resmi membicarakan kemungkinan masuknya partai baru dalam koalisi," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin itu.

Meski begitu, Arsul menyerahkan keputusan terkait koalisi ini sepenuhnya pada Jokowi. "Kami menunggu saja dulu bagaimana pandangan Pak Jokowi sendiri tentang kebutuhan adanya anggota baru di koalisi pemerintahan," kata dia.

Hubungan Partai Demokrat dengan pemerintah memang belakangan mulai melunak. Momentumnya terjadi setelah Jokowi menjenguk Ani Yudhoyono, istri dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang sakit kanker.

Baca juga: Politikus Gerindra Ini Meyakini Demokrat Masih di Koalisi Prabowo

Setelah Jokowi menjenguk Ani, anak SBY, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dua kali menyambangi Jokowi di Istana. Terakhir, AHY dan adiknya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mendatangi open house Jokowi di Istana Merdeka pada hari pertama Lebaran, Rabu, 5 Juni 2019. Seusai bertemu Jokowi, AHY dan Ibas berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya Jokowi dan Megawati juga hadir saat pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Minggu, 2 Juni 2019.

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

5 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

5 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

5 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

7 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

8 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

9 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

9 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

9 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

10 jam lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

10 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya