Pertemuan Jokowi dan Prabowo Belum Terwujud, Ini Kata Moeldoko

Kamis, 6 Juni 2019 15:00 WIB

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, dalam debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019. Diedit dari ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus berupaya menjalin komunikasi dengan calon presiden 02, Prabowo Subianto. Dia mengatakan ajakan untuk bertemu itu terus disampaikan kepada Prabowo kendati belum bersambut hingga saat ini.

Baca: Moeldoko: Pertemuan Jokowi-Prabowo Menunggu Momentum yang Tepat

"Inisiasi awal untuk ketemu Prabowo itu oleh Pak Jokowi, dan sampai sekarang inisiasi itu tidak pernah berhenti. Kami selalu melakukan komunikasi," kata Moeldoko saat ditemui Tempo di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juni 2019.

Moeldoko berujar, pertemuan kedua tokoh yang berlaga di pemilihan presiden 2019 itu diyakini ampuh untuk meredam polarisasi yang terjadi di masyarakat pascapencoblosan Pemilihan Umum 2019, 17 April lalu. Dia pun mengklaim Jokowi memikirkan keutuhan bangsa sehingga terus berikhtiar pertemuan itu bisa terjadi.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin ini menilai Prabowo sebenarnya sudah bersedia bertemu Jokowi. Namun dia menduga kendalanya justru ada pada orang-orang di lingkaran Prabowo.

"Menurut saya sih persoalan lingkungannya mungkin yang belum bisa menerima atau bagaimana, tapi Pak Prabowo sendiri sudah ada upaya ke arah sana (bertemu Jokowi)," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Jokowi mengutus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk berkomunikasi dengan Prabowo pascapencoblosan 17 April lalu. Namun pertemuan itu belum berhasil terlaksana.

Salah satu yang menyatakan keberatan dengan pertemuan tersebut ialah Persaudaraan Alumni 212. Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengakui menyarankan kepada Prabowo agar menunda pertemuan hingga ada pengumuman resmi hasil pilpres 2019 dari Komisi Pemilihan Umum.

"Kalau ketemu kan sesama anak bangsa, warga negara, sesama muslim ya silakan saja. Tapi ini kan sedang dalam proses. Jadi kami juga menyarankan kepada Pak Prabowo nanti sajalah kalau sudah ada keputusan resmi baru ketemu," ujar Slamet di Jalan Kertanegara Nomor 36, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2019.

Moeldoko menyambung, selain Luhut, ada utusan lainnya dari Jokowi untuk berkomunikasi dengan Prabowo. Namun dia merahasiakan siapa utusan itu. "Ada utusan yang langsung berkomunikasi. Ada yang lain (selain Luhut)," kata dia.

Di momentum Idul Fitri ini, kata Moeldoko, pertemuan Jokowi dan Prabowo pun diharapkan terjadi. Dia menganggap perjumpaan itu akan mendinginkan suasana serta mendapat apresiasi dari masyarakat.

Namun, di sisi lain, kubu Prabowo tak juga memberikan kepastian soal kesediaan bersua dengan Jokowi. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, pertemuan itu bisa saja berlangsung setelah lebaran atau pascaputusan gugatan sengketa hasil pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi.

Baca juga: Tiga Format Pertemuan Jokowi - Prabowo Usulan Sejumlah Tokoh

"Bisa tunggu undangan (Jokowi), bisa setelah MK, bisa setelah lebaran, pokoknya tunggu momentum yang pas," ujar Andre, Selasa, 4 Juni 2019.

Berita terkait

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

2 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

2 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

2 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

4 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

6 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

7 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

8 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

10 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

11 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya