Ruhut: Prabowo dan Luhut Sempat Singgung Aksi 22 Mei via Telepon

Kamis, 30 Mei 2019 09:26 WIB

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat akan menjenguk Eggi Sudjana yang tengah ditahan dan Lieus Sungkharisma yang sedang diperiksa terkait kasus dugaan makar di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin malam, 20 Mei 2019. Sebelum ditolak masuk, Prabowo dan Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Barnabas sempat berbincang di depan rutan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Influencer Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan calon presiden 02 Prabowo Subianto sempat menyinggung soal Aksi 22 Mei ketika berbicara via telepon. Ruhut menyebut Prabowo menelepon pada Rabu siang, 29 Mei 2019 dari luar negeri.

Baca: Telepon Luhut, Prabowo Cerita Soal Cek Kesehatan di Luar Negeri

"Pak Luhut bilang, kita bikin suasana ini baik semua ya, kau bikin semua baik. 'Ya ya bang' (kata Prabowo). 'Jangan ada rame-rame lagi' (kata Luhut), " kata Ruhut ketika dihubungi, Kamis, 30 Mei 2019.

Ruhut mengatakan, Luhut juga mengingatkan Prabowo agar tak terlalu mendengar pembisik-pembisik yang ada di sekitarnya. Dia juga berujar yang menjadi pembisik-pembisik Prabowo belakangan ini bukanlah partai pendukungnya.

"Karena kalau ada apa-apa yang disalahkan itu Prabowo. Padahal mungkin dia enggak tahu," kata Ruhut.

Aksi 22 Mei lalu digelar oleh sekelompok orang yang menamakan diri Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat. Mereka menggelar demonstasi di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum dan menolak penetapan rekapitulasi hasil pemilihan presiden yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

Aksi tersebut berujung ricuh di sejumlah titik. Ada sejumlah korban jiwa dan luka-luka. Saat ini, polisi tengah memburu para aktor di balik Kerusuhan 22 Mei tersebut.

Advertising
Advertising

Sebelumnya Ruhut mengatakan, Prabowo bercerita kepada Luhut bahwa sedang berobat ke luar negeri. Luhut lantas menawarkan untuk mengenalkan Prabowo dengan seorang dokter asal Amerika Serikat yang praktik di Korea, serta sesekali berkunjung ke Indonesia.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria sebelumnya juga mengatakan Prabowo pergi ke luar negeri untuk cek kesehatan dan bertemu kolega bisnis. "Biasa, ada urusan ketemu kolega, bisnis. Sekaligus check up kesehatan," kata Riza ketika dihubungi, Selasa malam, 28 Mei 2019.

Prabowo diketahui berangkat pada Selasa, 28 Mei 2019. Dia terbang naik pesawat jet Embraer 190/Lineage 1000 dengan nomor registrasi 9H-NYC.
Prabowo beserta rombongan berangkat dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Dubai, Uni Emirat Arab.

Baca: Prabowo Kerap Berobat ke Swiss

Dalam rombongan itu ada tujuh orang lainnya, yakni Tedy Arman, Yuriko Fransisko Karundeng, Gibrael Habel Karapang. Ada pula empat warga negara asing, yakni Mikhail Davydov (Rusia), Anzhelika Butaeva (Rusia), Justin (Amerika Serikat), dan Mischa Gemermann (Jerman).

Berita terkait

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

2 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

3 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

4 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

4 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

6 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

7 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

8 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

11 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya