Ma'ruf Amin Sindir Kubu Prabowo Soal Kerusuhan di Aksi 22 Mei

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Senin, 27 Mei 2019 19:33 WIB

Pasangan Capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi dan Maruf Amin menyapa masyarakat Tangerang saat Karnaval Indonesia Satu di Banten, Ahad, 7 April 2019. Keduanya sempat mengikuti karnaval politik yang digelar sepanjang jalan dari Alun-Alun Kota Tangerang hingga ke pendapa. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Ma’ruf Amin menyindir kubu Prabowo yang belum mengakui pengumuman Komisi Pemilihan Umum soal hasil perhitungan suara pemilihan presiden.

Baca juga: Yusril Puji Prabowo - Sandiaga Gugat Hasil Pilpres ke MK

“Kita bersyukur ternyata pasangan 01 diberikan kemenangan. Walaupun sementara, pertama oleh quick count dinyatakan menang, tapi sebelah sono belum akui kemenangannya,” ujar Ma’ruf di DPP Barisan Nusantara (Barnus), Cempaka Putih, Jakarta, Senin 27 Mei 2019.

Bukan hanya menolak hitung cepat, Ma’ruf mengatakan kubu Prabowo bahkan tak mau mengakui kemenangan Jokowi - Ma'ruf, meskipun KPU telah mengumumkan hasil rekapitulasi nasional pada 21 Mei 2019 dini hari. “Tapi sebelah sono belum akui juga. Bahkan melakukan gerakan-gerakan untuk menolak, sampai terjadi keributan, untung TNI-Polri bisa menanggulangi itu,” tuturnya.

Kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, memang sempat menyatakan menolak hasil quick count yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei. Meski diprediksi kalah oleh quick count, Prabowo justru mengklaim kemenangannya, dan bersujud syukur pada 17 April 2019 malam.

Advertising
Advertising

Saat hasil penghitungan resmi diumumkan oleh KPU pada 21 Mei dini hari, Prabowo pun kembali menolak. Esok harinya ia bersama calon wakilnya Sandiaga Uno, menyatakan menolak hasil rekapitulasi yang diumumkan KPU.

Pendukungnya yang juga menolak hasil rekapitulasi, mengadakan aksi di depan kantor Bawaslu, pada 21 dan 22 Mei 2019. Aksi yang semula berjalan damai pecah menjadi kerusuhan. Beberapa orang meninggal, ratusan terluka, termasuk jurnalis yang sedang meliput.

Jauh sebelum itu, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Amien Rais, pernah menggaungkan people power untuk menolak hasil Pemilu. Namun Amien Rais saat menjadi saksi di persidangan politisi Partai Amanat Nasional Eggi Sudjana, dalam kasus dugaan makar, mengatakan people power yang ia gaungkan bukan people power yang merusak. Tetapi people power enteng-entengan.

Baca juga: Perkara Pilpres 2019 Diputus 28 Juni, Simak 11 Tahapan Sidang MK "Yang saya maksud itu people power enteng-entengan. Bukan seperti people power yang mau mengganti rezim atau menjatuhkan presiden. Jauh sekali dari itu," tutur Amien di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jumat malam, 24 Mei 2019.

Adapun Ma’ruf Amin mengatakan saat ini kemenangan mereka belum sempurna. Karena masih harus menunggu putusan Mahkamah Konstitusi, atas permohonan sengketa pemilu yang diajukan oleh BPN Prabowo - Sandiaga. “Kami sekarang menunggu detik-detik terakhir, melalui MK. Jadi menangnya belum sempurna, masih menunggu,” ucap dia.

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

6 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

8 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

9 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

9 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

11 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

12 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

13 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

13 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

14 jam lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya