TEMPO.CO, Jakarta-Calon wakil presiden Sandiaga Uno menjalankan salat tarawih pertama Ramadan 1440 Hijriah di Masjid Jami At-Taqwa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad malam, 5 Mei 2019. Mengenakan baju koko putih dan sarung berwarna dasar hitam serta peci hitam, Sandiaga tarawih bersama istrinya, Nur Asia Uno. "Salat tarawih 23 rakaat dan insya Allah di bulan suci ini lebih banyak bersama-sama keluarga," kata Sandiaga seusai salat tarawih.

Sandiaga menyampaikan harapannya agar Ramadan ini menjadi momen bagi semua pihak untuk jeda dari ingar bingar kontestasi politik Pemilihan Umum 2019. Dia mengatakan Ramadan hendaknya menjadi momentum bagi umat muslim untuk meningkatkan ibadah.

Baca: Ini Alasan Sandiaga Tetap Keliling Daerah Meski Pilpres Usai

"Selamat memasuki bulan suci Ramadan dan mohon maaf lahir batin. Di bulan suci Ramadan, kita tingkatkan ukhuwah islamiyah, kita juga kita tingkatkan ibadah," ujar Sandiaga.

Selain itu, Sandiaga berharap Ramadan juga bisa menjadi berkah bagi masyarakat. Dia mengatakan bulan suci ini biasanya membuka banyak peluang usaha untuk masyarakat, khususnya di bidang unit mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. "Jadi ini kesempatan untuk meraih peluang usaha dan menggerakkan ekonomi," ucapnya.

Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1440 Hijriah atau awal dimulainya puasa jatuh pada Senin besok, 6 Mei 2019. Keputusan diambil setelah menggelar sidang isbat pada Ahad, 5 Mei 2019. Dengan begitu, umat Islam mulai melakukan tarawih pada malam ini.

Simak: Sandiaga Sebut AHY Bertemu Jokowi Tanpa Berkoordinasi dengan ...

"Seluruh peserta sidang isbat secara mufakat bersepakat menetapkan bahwa 1 Ramadan 1440 hijriyah jatuh pada esok hari, Senin, tanggal 6 Mei 2019," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Auditorium H.M. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Ahad, 5 Mei 2019.

Sidang isbat ini dipimpin oleh Lukman dan dihadiri unsur Kementerian Agama, Komisi Agama Dewan Perwakilan Rakyat, Majelis Ulama Indonesia, ormas-ormas Islam, serta perwakilan negara sahabat. Lukman mengatakan Indonesia dalam penentuan 1 Ramadan menggunakan dua metode yaitu hisab dan rukyat.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | FRISKI RIANA