Cerita di Balik Langkah Kubu Jokowi Akhirnya Deklarasi Kemenangan

Reporter

Dewi Nurita

Sabtu, 20 April 2019 06:17 WIB

Ketua Harian Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko mengumumkan secara resmi kemenangan calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi di pemilihan presiden 2019 versi hasil hitung cepat atau quick count. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf kembali mendeklarasikan bahwa calon presiden inkumben itu merupakan pemenang pemilihan presiden 2019 versi hasil hitung cepat atau quick count, di Posko Cemara, Jakarta, Jumat malam, 19 April 2019. Deklarasi secara resmi itu diwakili oleh Ketua Harian TKN, Moeldoko.

Baca: TKN Umumkan Secara Resmi Kemenangan Jokowi

"Ini pernyataan resmi kami, TKN berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada paslon 01, Jokowi-Ma'ruf, sehingga kami menjadi pemenang pilpres 2019," ujar Moeldoko.

Padahal, sehari sebelumnya, Joko Widodo atau Jokowi sudah mengumumkan bahwa dirinya unggul di pemilihan presiden 2019 dengan raihan suara 54,5 persen. Pengumuman itu disampaikan Jokowi di Restoran Plataran Menteng pada Kamis, 18 April 2019. Angka itu merujuk pada hasil hitung cepat 12 lembaga survei. Namun, saat itu Jokowi tak terang-terangan menyebut diri sebagai pemenang.

Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo alias Jokowi (tiga dari kiri) didampingi cawapres Ma'ruf Amin bersama partai koalisi saat memberikan keterangan pers di Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta, Kamis, 18 April 2019. Jokowi mengundang ketua umum partai koalisi untuk membicarakan hasil penghitungan cepat alias quick count Pemilu 2019. TEMPO/Subekti.

Langkah TKN mendeklarasikan secara resmi kemenangan Jokowi versi hasil hitung cepat ini bukan tanpa alasan. Wakil Ketua TKN, Arsul Sani bercerita, awalnya TKN tidak ingin mengumbar kemenangan untuk menghindari tensi politik yang memanas akibat saling klaim sebagai pemenang pilpres 2019.

Baca: Jokowi Deklarasikan Kemenangan dengan Suara 54,5 Persen

Belakangan, kata Arsul, para pendukung mulai mempertanyakan sikap TKN yang tak kunjung mendeklarasikan kemenangan padahal quick count berbagai lembaga survei telah menunjukkan Jokowi unggul dengan perolehan suara sekitar 55 persen. Apalagi, kubu Prabowo sudah tiga kali mendeklarasikan kemenangan.

"Elemen relawan pendukung kami bertanya, kok di sana sampai tiga kali (deklarasi), kita diem saja? Itu sebetulnya alasan utama kami (mendeklarasikan kemenangan) pada malam ini dan kemarin," ujar Arsul kepada Tempo pada Jumat malam, 19 April 2019.

Advertising
Advertising

Arsul mengungkapkan awalnya keputusan itu dibahas dalam pertemuan Jokowi dengan para ketua umum dan sekjen partai koalisi di Restoran Plataran Menteng pada Kamis, 18 April 2019. Saat itu, kata Arsul, para petinggi partai ini memberi masukan kepada Jokowi terkait pertanyaan para pendukung 01 itu. "Pak, kayaknya kita harus say something lah, setelah di sana (Prabowo) sudah deklarasi tiga kali, kita harus say something," ujar menirukan ucapan para petinggi saat memberikan masukan kepada Jokowi saat itu.

Adanya berbagai masukan itu, akhirnya Jokowi mengeluarkan pernyataan soal angka 54,5 persen tersebut. Namun, Arsul melanjutkan, pernyataan itu dinilai tidak cukup oleh para pendukung 01. "Nah, kemarin yang di Plataran sudah begitu pun, sepanjang hari ini kami di TKN masih banyak menerima pertanyaan apakah Jokowi-Ma'ruf tidak yakin bahwa 01 ini menang," ujar Arsul.

Menjawab berbagai keraguan tersebut, TKN lantas memutuskan untuk mendeklarasikan diri sebagai pemenang pilpres versi quick count secara resmi. "Ini kami lakukan agar tidak ada lagi pendukung yang ragu jika ingin mengekspresikan kemenangan 01 lewat syukuran atau acara sejenisnya," ujar Arsul.

Pasca-deklarasi Jumat malam ini, para pendukung Jokowi sudah mengantre ingin menggelar acara pesta kemenangan. Pada deretan pertama, kelompok relawan Alumni SMA Jakarta Bersatu akan menggelar acara doa bersama, cukuran, dan tumpengan di bilangan Kemang pada Sabtu, 20 April 2019. "Kalau sudah begini kan tidak ragu-ragu lagi," ujar politikus PPP ini.

Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menambahkan bahwa deklarasi kemenangan Jokowi ini juga dilakukan untuk mengembalikan penyelenggara pemilu dan kepercayaan publik terhadap lembaga survei yang telah mengeluarkan quick count berdasarkan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan kredibel.

Baca: Jokowi dan Prabowo Saling Klaim Menang, Simak Perbedaannya

"Untuk itu, perlu ada upaya dari pendukung 01 untuk menjelaskan dan memaksimalkan opini tentang kemenangan kami," ujar Karding kepada Tempo di bilangan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat malam, 19 April 2019.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

8 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

9 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

9 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

10 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

10 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

11 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

13 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

14 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya