5 Poin Penjelasan PPATK Soal Dana Asing Prabowo-Sandi

Rabu, 10 April 2019 06:00 WIB

Logo PPATK. ppatk.go.id

Tempo.co, Jakarta - Komunitas Pemerhati Indonesia (Kopi) kemarin membeberkan temuannya soal dugaan sumbangan dana asing untuk kampanye dari perusahaan asing kepada pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno atau Prabowo-Sandi.

"Kami melakukan penelusuran dari Juli 2018-Maret 2019 dan menemukan adanya dana dari perusahaan asing mengucur pada pasangan 02," kata Dwie, tim investigasi Kopi, dalam acara diskusi 'Mendeteksi Dana Kampanye Pemilu 2019' di Upnormal Coffee, Jakarta, Senin, 8 April 2019.

Baca: Kopi: Ada Dugaan Perusahaan Asing Sumbang Dana Kampanye Prabowo-Sandi

Ridwan, juga anggota tim investigasi Kopi, mengungkapkan aliran dana asing itu diduga kuat masuk ke enam rekening pribadi Sandiaga Uno di Bank Permata yang bersumber dari tiga perusahaan asing menjelang Pilpres 2019 untuk Prabowo-Sandi.

Perusahaan tersebut di antaranya Uno Capital Holding INC, Ace Power Investment Limited, dan Reksadana Schroders USD Bond Fund. "Total dugaan aliran dana asing yang masuk ke rekening Sandi Rp 276 miliar. Aliran dana asing masuk ke rekening pribadi Sandiaga dan diduga mengalir ke sejumlah rekening yang diduga sebagai dana kampanye," ujar Ridwan.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin enggan menanggapi lebih jauh perihal isu adanya dugaan sumbangan dana kampanye dari perusahaan asing kepada paslon nomor urut 02 itu. "PPATK tidak dapat memberikan penjelasan kepada siapapun, kecuali penegak hukum, termasuk memberikan konfirmasi atas pernyataan atau pertanyaan dari pihak manapun," ujar Kiagus saat dihubungi, Selasa, 9 April 2019.

PPATK, menurut Kiagus, tidak tahu menahu dari mana isu atau pemberitaan dugaan sumbangan dana kampanye dari perusahaan asing berasal. "Yang jelas bukan berasal dari PPATK," kata dia.

PPATK melalui Ketua Kelompok Humas M. Natsir Kongah lantas memberikan klarifikasi soal isu pendanaan dari asing untuk salah satu paslon dalam pilpres 2019 ini. Berikut lima poin klarifikasi seperti dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 9 April 2019.

Lihat: Kata Sandiaga Uno Soal Dana Pribadi untuk Kampanye Pilpres 2019

Sehubungan beredarnya isu atau berita terkait dengan pendanaan Pilpres 2019 yang seakan-akan bersumber dari PPATK, dengan ini disampaikan penjelasan sebagai berikut:

1. Bahwa PPATK tidak tahu menahu dari mana isu atau berita tersebut berasal, yang jelas bukan berasal dari PPATK.
2. Sebagai lembaga intelijen keuangan, PPATK diberikan amanah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU) untuk menerima laporan dan informasi, melakukan analisis/pemeriksaan terhadap laporan dan/atau informasi, dan menyerahkan hasil analisis atau hasil pemeriksaan kepada aparat penegak hukum.
3. Dalam kaitannya dengan Pilkada 2018, Pilpres dan Pileg 2019, PPATK telah melakukan tugas tersebut. Namun, UU melarang PPATK untuk memberikan hasil analisis atau hasil pemeriksaannya selain kepada aparat penegak hukum.
4. Oleh karena itu, PPATK tidak dapat memberikan penjelasan kepada siapapun (kecuali penegak hukum) termasuk memberikan konfirmasi atas statement atau pertanyaan dari pihak manapun.
5. PPATK mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menjaga situasi dan kondisi yang kondusif yang dibutuhkan menjelang pemungutan suara.

Selain itu, melalui suratnya kepada redaksi Tempo.co pada 10 April 2019, Presiden Direktur PT Schroders Investment Management Indonesia Michael T. Tjoajadi menegaskan bahwa Schroders ataupun anak perusahaannya tidak pernah berkontribusi dalam kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. "Schroders memiliki kebijakan global untuk tidak berkontribusi pada kegiatan politik apapun," kata Michael.

Selain itu, Schroders juga memastikan bahwa mereka tidak memberikan komentar mengenai individu, baik nasabah atau bukan. "Apa yang dilakukan seorang individu terhadap pencairan investasinya, adalah sepenuhnya hak individu tersebut untuk menentukan, dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan Schroders maupun anak perusahaannya," kata Michael lagi.

CATATAN KOREKSI: Berita ini diubah pada Jumat 12 April 2019 untuk memasukkan bantahan dari Schroders Indonesia.

Berita terkait

Bisa Bikin Dana Asing Kabur, Ekonom Aviliani Ingatkan Capres Jangan Gaduh

28 Desember 2023

Bisa Bikin Dana Asing Kabur, Ekonom Aviliani Ingatkan Capres Jangan Gaduh

Ekonom senior Indef Aviliani mengingatkan para capres untuk tidak membuat kegaduhan karena bisa membuat arus modal asing keluar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Analis: IHSG November Diprediksi Melemah, Dipengaruhi Kondisi Global

1 November 2023

Analis: IHSG November Diprediksi Melemah, Dipengaruhi Kondisi Global

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengalami pelemahan pada November 2023, dipengaruhi oleh kondisi global.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah, OJK Sebut Dana Asing yang Keluar Mencapai Rp 6,37 Triliun

30 Oktober 2023

IHSG Melemah, OJK Sebut Dana Asing yang Keluar Mencapai Rp 6,37 Triliun

Namun di tengah pelemahan IHSG, ada dua sektor di IHSG yang masih menguat.

Baca Selengkapnya

Pekan Pertama Agustus, Bank Indonesia: Modal Asing Keluar Rp 800 Miliar

6 Agustus 2022

Pekan Pertama Agustus, Bank Indonesia: Modal Asing Keluar Rp 800 Miliar

Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp800 miliar pada minggu pertama Agustus 2022.

Baca Selengkapnya

Rp 153 Triliun Modal Asing Keluar RI Sejak Awal 2020

13 September 2020

Rp 153 Triliun Modal Asing Keluar RI Sejak Awal 2020

Aliran modal asing di pasar keuangan domestik mencapai Rp 153 triliun sejak awal tahun ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Menguat, Aliran Dana Asing Kembali Masuk RI

15 Juni 2020

IHSG Diprediksi Menguat, Aliran Dana Asing Kembali Masuk RI

Aliran dana asing diprediksi akan membuat IHSG menguat pekan ini.

Baca Selengkapnya

Ada Wabah Corona, BI Catat USD $ 490 Juta Dana Asing Masuk RI

27 Februari 2020

Ada Wabah Corona, BI Catat USD $ 490 Juta Dana Asing Masuk RI

Bank Indonesia mencatat adanya virus Corona tak menyurutkan dana asing tetap masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

CekFakta #27 Bisakah Pemblokiran Internet Atasi Hoaks?

14 Desember 2019

CekFakta #27 Bisakah Pemblokiran Internet Atasi Hoaks?

Bisakah Pemblokiran Internet Atasi Hoaks?-Aman Tidaknya Dompet Digital-Kabar Kibul Pelantikan Prabowo-Sandi

Baca Selengkapnya

IHSG Sepekan Menguat, Meski Dana Asing Kabur Rp 1,12 T

12 Oktober 2019

IHSG Sepekan Menguat, Meski Dana Asing Kabur Rp 1,12 T

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG selama pekan kedua Oktober tercatat ditutup positif pada Jumat, 11 Oktober 2019.

Baca Selengkapnya

Ada Aliran Dana Asing Rp 195 T, BI: Investor Percaya RI

11 Oktober 2019

Ada Aliran Dana Asing Rp 195 T, BI: Investor Percaya RI

Bank Indonesia menyatakan derasnya aliran dana asing ke dalam negeri merupakan bukti ekonomi RI masih kuat.

Baca Selengkapnya