Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Amien Rais, sebelum menjadi saksi dalam sidang Ratna Sarampaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 4 April 2019 /TEMPO-TAUFIQ SIDDIQ
TEMPO.CO, Yogyakarta - Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais turut hadir dalam kampanye akbar Prabowo Subianto di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin 8 April 2019. Amien yang berpakaian adat Jawa peranakan lengkap dengan blangkon di awal orasinya menyindir calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo alias Jokowi.
“Kira-kira sepuluh hari yang lalu, di stadion Kridosono ini, juga ada satu orang calon pemimpin, petugas partai, yang gemprong-gemprong (mengeluh),” ujar Amien dalam bahasa Jawa halus.
Jokowi sebelumnya memang hadir dalam acara Deklarasi Relawan Alumni Jogja SATUkan Indonesia di Stadion Kridosono pada 23 Maret 2019 lalu. Amien pun lantas menirukan keluhan Jokowi yang menyebut selama empat setengah tahun dirinya merasa direndahkan, dihinakan, dibully dan dicacimaki namun mengaku memilih diam.
Amien menyindir sikap Jokowi yang seolah acuh tak acuh dengan cercaan masyarakat yang ditujukan padanya itu. Menurutnya, pemimpin yang memiliki ilmu dan kebijaksanaan semestinya bersikap koreksi dan mawas diri.
“Kan seharusnya bersikap, ‘lho, rakyatku kok tidak senang denganku kenapa ya, rakyatku kok tidak percaya denganku kenapa ya?' Bukan petanteng petenteng ‘Aku lawan',’” ujar Amien menirukan orasi Jokowi saat itu.
Amien Rais pun menduga sikap diam Jokowi selama dikritik karena sedang dalam situasi panik khususnya menghadapi pemilu presiden 2019. “Mungkin kondisinya sedikit panik, karena di mana-mana (kampanye) Prabowo-Sandi (dihadiri) lautan manusia. Ning yen pak niku, kula rada kesupen (tapi kalau pak itu, saya agak lupa), di mana-mana agak sepi, malah sepi banget,” ujar Amien.
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
11 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.