3 Pernyataan Heboh Prabowo Subianto dalam Pidatonya

Reporter

Andita Rahma

Sabtu, 6 April 2019 07:27 WIB

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto berpidato pada deklarasi dukungan oleh Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi dan Alumni Kampus Indonesia untuk kemenangan Prabowo-Sandi di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat, 5 April 2019. Kehadiran Prabowo ini membantah isu jika dirinya mengalami stroke ringan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengucapkan beberapa pernyataan yang menarik perhatian publik saat berpidato di acara Gerakan Elaborasi Rektor, Akademisi Alumni, dan Aktivis Kampus Indonesia di Balai Kartini, Jakarta, Jumat malam, 5 April 2019.

Baca: Diisukan Sakit, Prabowo Tampil Berapi-api di Balai Kartini

Di depan hadirin, Prabowo mengakui soal keterbatasan dana kampanye hingga menyingung mundurnya Presiden Soeharto. Berikut tiga pernyataan Prabowo tersebut.

- Mengakui Tak Punya Uang untuk Pasang Banyak Baliho

Prabowo menceritakan dirinya pernah disindir salah satu tokoh karena tak memiliki baliho di beberapa daerah. Ia pun mengakui dirinya memang tak punya uang untuk membuat banyak baliho.

"Dulu, pernah ada yang nyindir, ada salah satu tokoh, 'Prabowo, kok di daerah enggak ada baliho Prabowo - Sandi?', Saya jawab, 'Benar Pak, enggak ada balijo karena kami memang enggak punya uang'," tutur Prabowo.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan, sejak awal ia dan Sandiaga Uno memulai perjuangan dengan 'paheli' alias paket hemat sekali. "Reaksi rakyat? Orang kecil yang kirim uang," kata Prabowo.

Capres nomor urut 02 itu menyebut bahwa baliho dirinya dan Sandiaga sebenarnya ada di hati rakyat pendukungnya. "Tapi saya bilang, kok rasanya baliho saya ada di hati rakyat saya," ucapnya.

- Senang KPK Mengakui Ada Kebocoran Anggaran Negara

Prabowo mengatakan dirinya kerap diejek oleh sejumlah orang lantaran menyampaikan soal kebocoran anggaran negara mencapai Rp 1.000 triliun. "Saya mengatakan kebocoran minimal Rp 1.000 triliun. Saya diejek, dihina," ujarnya.

Baca: Kerap Dihina, Prabowo Senang KPK Sebut Ada Kebocoran Anggaran

Namun, dia melanjutkan, pada 1 April 2019 lalu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan mengatakan bahwa masih ada kebocoran pendapatan pemerintah Indonesia. Basaria mengatakan, pemerintah seharusnya menerima total pendapatan Rp 4.000 triliun.

"Salah satu pimpinan KPK menyatakan bahwa sebenarnya kebocoran yang dihitung oleh KPK itu Rp 2.000 triliun," ucap Prabowo.

Ia bahkan mengaku senang dengan adanya pengakuan dari pimpinan KPK tersebut. "Dua hari ini saya merasa sangat bahagia karena KPK punya dua kali hitungan saya," katanya.

- Mengaku Pernah Menyarankan Presiden Soeharto Mundur

Prabowo menuturkan dirinya pernah menyarankan kepada Soeharto mundur dari jabatan presiden pada era reformasi 1998-1999. Saat itu, di Indonesia tengah terjadi gejolak dan banyak demonstrasi mahasiswa di mana-mana yang mendesak Soeharto mundur karena dianggap sudah tak mampu lagi memimpin setelah 32 tahun berkuasa.

Baca juga: Cerita Prabowo Sarankan Soeharto Mundur dari Jabatan Presiden

"Waktu itu saya ikut menyarankan agar Presiden Soeharto mengundurkan diri. Bukan karena saya tidak loyal pada Pak Harto, justru karena saya loyal pada Pak Soeharto, justru karena saya cinta sama Pak Harto," ucap Prabowo.

ANDITA RAHMA | BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

2 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

3 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

5 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

5 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

7 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

8 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

8 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

10 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

11 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

12 jam lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya