Deddy Mizwar: Menangkal Hoaks Butuh Iman dan Nalar Kritis

Reporter

Fikri Arigi

Jumat, 5 April 2019 02:09 WIB

Calon wakil presiden Ma'ruf Amin bersama Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Moeldoko dan politikus Partai Demokrat Deddy Mizwar di Rumah Cemara, Jakarta, 1 September 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma’ruf Amin, Deddy Mizwar, mengatakan, untuk menangkal hoaks masyarakat membutuhkan nalar kritis dan iman dalam diri masing-masing. Ia pun mengimbau agar masyarakat aktif mencari informasi, mencari kebenaran sebuah berita.

Baca juga: Jokowi: Hati-hati, Hoaks Sudah Muncul dari Pintu ke Pintu

“Saya mengimbau semua masyarakat, dengan sedikit mau berpikir kritis dan sedikit iman dalam diri, insya Allah terhindar dari hoaks,” kata Deddy dalam acara Gerakan Tangkal Hoax di Media Center Jokowi - Ma’ruf, Jakarta, Kamis 4 April 2019.

Ia menyebut, untuk melawan hoaks, tidak bisa dengan menyebarkan hoaks yang lain. Namun, dia menambahkan, tidak pula dengan berdiam diri. Menurut dia, perlu aktif mencari informasi agar terhindar dari kabar bohong.

Deddy mengatakan, dengan keterbukaan informasi, seharusnya tidak sulit bagi masyarakat mencari informasi. “Saya kira dengan mendapatkan akses, sedikit saja berpikir, dan bekerja (mencari informasi), sudah dapat itu semua,” tuturnya.

Ia mengatakan, bila pihak yang menyebarkan hoaks menang, ia tak bisa membayangkan bagaimana pemerintahan yang dibangun dari fitnah. Bisa jadi, kata dia, masyarakat yang bersebrangan dengan kekuasaan, suatu hari dapat difitnah. "Negara seperti apa ke depan? Saya tidak bisa bayangkan itu,” kata dia.

Advertising
Advertising

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini, mencontohkan akibat hoaks, cawapres 01, Ma’ruf Amin, sampai dihadang saat hendak berziarah di Madura. Menurut dia, Ma’ruf adalah ulama, bagaimanapun juga seharusnya dihormati. Namun, di beberapa tempat budaya tersebut terkikis oleh hoaks.

“Ulama yang sangat dihormati dibegitukan. Ini sudah keluar dari adab. Bayangkan dampak dari hoaks tersebut,” ucap Deddy Mizwar.

Isu hoaks belakangan ini lebih banyak merusak. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut, mendekati Pemilu 2019, Maret lalu, sebaran hoaks mencapai 453 hoaks.

Baca: TKN: Seruan Antihoaks dan Antigolput Jokowi Efektif Raih Simpati

Pada debat keempat, 30 Maret lalu, capres 01 dan capres 02 mengungkapkan mereka sama-sama diserang hoaks. Prabowo menyebut dirinya kerap diserang isu ingin mendirikan khilafah. Sedangkan Jokowi menyebut dirinya sudah lama diterpa isu anggota Partai Komunis Indonesia.

Berita terkait

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

3 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

23 hari lalu

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

36 hari lalu

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

Ketua BTN Sumardji menduga kembang api yang muncul di dekat lokasi Timnas Indonesia latihan berasal dari pesta rakyat setempat.

Baca Selengkapnya

CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

38 hari lalu

CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

TikTok disorot sebagai sarang penyebaran misinformasi maupun disinformasi.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

38 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

MK Hapus Pasal Keonaran dan Berita Bohong, Fatia Maulidiyanti: Pasal Ini Hukumannya Berat

39 hari lalu

MK Hapus Pasal Keonaran dan Berita Bohong, Fatia Maulidiyanti: Pasal Ini Hukumannya Berat

Ketua AJI Indonesia Sasmito Madrim mengatakan putusan MK yang menghapus pasal 14 dan 15 UU 1 Tahun 1946 merupakan angin segar bagi jurnalis.

Baca Selengkapnya

Dituduh Bikin Sepatu Bergambar Bendera Israel, Ini Kata Nike

44 hari lalu

Dituduh Bikin Sepatu Bergambar Bendera Israel, Ini Kata Nike

Sebuah video memperlihatkan sepasang sepatu Nike bergambar bendera Israel menjadi viral disertai seruan untuk memboikot produsen alat olahraga itu.

Baca Selengkapnya

Debunking Lawan Berita Hoax, Politeknik Tempo Kembali Menggelar Pelatihan Bersama Tim Cek Fakta Tempo

44 hari lalu

Debunking Lawan Berita Hoax, Politeknik Tempo Kembali Menggelar Pelatihan Bersama Tim Cek Fakta Tempo

Komunitas Pers Politeknik Tempo (KORSTE) kembali menggelar pelatihan lanjutan cek fakta. Pelatihan keempat kali ini dipandu oleh Ika Ningtiyas.

Baca Selengkapnya

Profil 4 Sekawan Pemain Tetap Para Pencari Tuhan: Deddy Mizwar, Jarwo Kwat, Asrul Dahlan, dan Udin Nganga

47 hari lalu

Profil 4 Sekawan Pemain Tetap Para Pencari Tuhan: Deddy Mizwar, Jarwo Kwat, Asrul Dahlan, dan Udin Nganga

Deddy Mizwar, jarwo Kwat, Asrul Dahlan, dan Udin Nganga berperan dalam Para Pencari Tuhan hingga jilid ke-17 pada Ramadan kali ini.

Baca Selengkapnya

Telah Sampai Jilid 17 Sinetron Ramadan Para Pencari Tuhan, Pernah Raih MURI

47 hari lalu

Telah Sampai Jilid 17 Sinetron Ramadan Para Pencari Tuhan, Pernah Raih MURI

Para Pencari Tuhan kembali menemani pemirsa sepanjang Ramadan 2024. Kali ini, berjudul Buronan Surga selain deddy Mizwar, ada Sujiwo Tejo.

Baca Selengkapnya