TEMPO.CO, Jakarta-Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Usman Kansong, mengatakan antihoaks dan antigolput yang diserukan Jokowi saat kampanye dinilai masih efektif. Menurutnya selain mengkampanyekan tiga kartu andalan Jokowi, kedua isu ini juga akan tetap disampaikan dalam kampanye.
Menurut Usman hoaks dapat berpengaruh besar bagi angka elektabilitas. Sehingga Jokowi dan Ma'ruf getol menyuarakan anthoaks pada setiap kunjungan kampanye mereka. "Ketika ada hoaks di Jabar di Karawang yang ibu-ibu itu, waktu itu kan Pak Jokowi sendiri menyatakan terjadi penurunan (suara)," kata Usman saat dihubungi, Rabu, 3 April 2019.
Baca: Di Balik Riuh Panggung Kampanye Jokowi di Sorong, Papua Barat
Jokowi pada kampanye terbuka pertama di Serang, Banten, Ahad, 24 Maret 2019, meminta pendukungnya menangkal berbagai berita bohong atau hoaks yang beredar. Menurut Jokowi, saat ini hoaks tidak hanya beredar di media sosial, melainkan sudah masif dilakukan dari rumah ke rumah.
Saat itu setidaknya ada empat hoaks yang diminta Jokowi untuk ditangkal. Pertama, hoaks bahwa pelajaran agama akan dihapus jika Jokowi-Ma'ruf menang. Kedua, hoaks soal azan dilarang jika dia menang.
Bagi Usman strategi ini setidaknya punya dua keuntungan. Pertama, mengklarifikasi isu hoaks yang beredar. Kedua, mengajak masyarakat untuk aktif menyampaikan klarifikasi terhadap berita hoaks tersebut. "Di akar rumput, di bawah, karena ini (hoaks) bisa mengubah pilihan orang. Jadi menurut kami sih sangat efektif," tuturnya.
Adapun seruan antigolput juga disebut masih efektif untuk mendulang suara. Karena bagi Usman, undecided voters, akan memilih di paruh akhir kampanye. "Menurut kami cukup efektif. Di ujung-ujung kampanye ini kan juga menentukan pilihannya ke mana," kata dia.
Simak: Beda Gaya Kampanye Jokowi dan Ma'ruf Amin
Kekhawatiran akan tingginya angka golput juga menjadi pembahasan dalam acara konsolidasi TKN dengan para kepala daerah dan pimpinan parlemen di Hotel Borobudur, Jakarta pada Ahad malam, 17 Maret 2019.
Wakil Sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan membenarkan bahwa potensi golput menjadi salah satu pembahasan saat memaparkan survei internal terkait elektabilitas Jokowi di sejumlah daerah. "Kemantapan pemilih sudah 80 persen. Namun, yang menjadi kekhawatiran kami untuk saat ini adalah golput," ujar Verry.