Di Banyumas, Jokowi Minta Pendukung Menangkan Dirinya 80 Persen

Reporter

Friski Riana

Jumat, 5 April 2019 00:21 WIB

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi, berslam dengan pendukung saat kampanye terbuka di GOR Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis , 4 April 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi, meminta pendukungnya di Kabupaten Banyumas memenangkan dirinya di wilayahnya. Ia memasang target bisa meraih 80 persen suara dalam pemilihan presiden 2019 di Banyumas.

Baca: Jokowi Gandeng Luthfi bin Yahya Usai Salat Magrib di Brebes

Pada Pemilu 2014, saat maju bersama Jusuf Kalla, Jokowi meraih kemenangan di Banyumas. "Perlu saya ingatkan, tahun 2014 Jokowi-JK di Banyumas menang 64 persen. Tapi tahun 2019 kita ingin menang di sini 80 persen, setuju?" kata Jokowi saat kampanye terbuka di Lapangan Sasana Mandala Krida, GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis, 4 April 2019.

Dalam kampayenya, Jokowi mengatakan bahwa para pendukungnya terlihat begitu antusias dan militan. Karena itu, ia yakin mereka bisa memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan meraih suara 80 persen.

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi berorasi ketika kampanye terbuka di GOR Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis, 4 April 2019. Jokowi mengajak pendukung untuk memerangi hoaks dan memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada pilpres mendatang. ANTARA

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, pada 17 April nanti, ia akan menelepon ke Banyumas untuk menanyakan perolehan suara di sana. "Nanti tanggal 17 sore ya kan, saya telepon ke Banyumas. Kepriwe kabare? Angsal pinten persen? Berapa? (dijawab 80 persen). Berapa? Menang dong nggeh?" ujarnya.

Hari H pencoblosan pilpres akan digelar dua pekan mendatang. Di sisa waktu sebelum pencoblosan, Jokowi meminta relawan untuk memastikan agar tidak ada tetangganya yang berbelok mencoblos nomor selain 01 karena isu bohong dan fitnah.

Advertising
Advertising

Jokowi meminta pendukungnya segera merespons kabar fitnah, di antaranya yang menyebutkan jika Jokowi-Ma'ruf menang akan menghapus pendidikan agama, melegalkan perkawinan sesama jenis, dan melarang azan. "Semua harus jelaskan itu bohong, fitnah. Kalau ada tetangga yang goyah, jelaskan itu bohong," katanya.

Baca: Hujan-hujanan Saat Berkampanye, Jokowi Tidak Takut Sakit

Jokowi menuturkan, isu yang paling gencar disampaikan adalah melarang azan. Ia menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. "Bohong. Wong calon wakilnya aja profesor kiai haji. Majelis Ulama Indonesia kok bisa ada isu seperti itu," ucapnya.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

8 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

11 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

15 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

18 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya