Beda Gaya Kampanye Jokowi dan Ma'ruf Amin

Reporter

Fikri Arigi

Rabu, 3 April 2019 13:05 WIB

Calon Presiden nomer urut 01 Jokowi berorasi pada kampanye terbuka di Palembang Sport and Convention Center,Sumsel, Selasa, 2 April 2019. ANTARA/Feny Selly

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi dan pasangannya di pemilihan presiden 2019, Ma'ruf Amin, berbagi tugas untuk kampanye terbuka. Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Usman Kansong mengatakan keduanya mempunyai pendekatan khusus dalam berkampanye demi mendulang suara selama 10 hari ini.

Baca: 5 Alasan Elektabilitas Jokowi Ungguli Prabowo Versi LSI Denny JA

Saat berkampanye, Usman menuturkan, Jokowi lebih menyoroti keberhasilan pemerintahannya selama empat tahun belakangan ini. Ia mencontohkan, saat berkampanye di Papua, Jokowi menyinggung soal jalan trans Papua.

Hal yang sama, kata Usman, dilakukan Jokowi saat berkampanye di daerah lain, seperti Palembang, dan Sumatera. "Kurang lebih sama menyesuaikan diri dengan kondisi di sana," ujar Usman, saat dihubungi Tempo, Rabu 3 April 2019.

Calon Wakil Presiden nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin berorasi saat hadir pada kampanye terbuka di Lapangan Kamboja, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Sabtu 30 Maret 2019. Kampanye terbuka tersebut dihadiri calon Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin untuk memenangkan pasangan nomor urut 01 tersebut pada Pemilu serentak 17 April mendatang. ANTARA FOTO/Dodo Karundeng

Sementara itu, Ma'ruf Amin lebih banyak menggunakan pendekatan-pendekatan yang bersifat agamis. Usman mencontohkan, ketika Ma'ruf berkampanye di Madura, dia berziarah yang lekat dengan hubungannya dengan kegiatan spiritual. "Ma'ruf lebih menekankan kepada menyampaikan dengan bahasa agama," tuturnya.

Meski demikian, Usman mengatakan, banyak kesamaan materi dan pesan yang disampaikan keduanya dalam tiap kesempatan berbicara di depan umum. Keduanya sama-sama mengulas persoalan lokal, program kartu Jokowi, hoaks, dan golput.

Advertising
Advertising

Usman menilai penyampaian soal hoaks dan golput di kampanye cukup efektif mendulang massa. Jokowi sempat menyampaikan dirinya sering mendapat serangan hoaks. Karena itu, penyampaian soal menangkal hoaks dapat memulihkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 01.

Baca: Mengukur Kekuatan Narasi Politik Jokowi Vs Prabowo

Terkait dengan golput, dalam kesempatan Jokowi mengajak pendukungnya untuk memilih. Ajakan Jokowi untuk tidak golput, Usman menambahkan, juga sangat efektif di masa akhir kampanye ini. Pasalnya kata dia, banyak undecided voters yang memilih di ujung masa kampanye. "menurut kami cukup efektif. Di ujung-ujung kampanye ini kan juga menentukan pilihannya ke mana," kata dia.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

9 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

10 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

10 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

10 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

10 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

11 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

12 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

14 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

14 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya