Kampanye di Ngawi, Jokowi Sebut Isu PKI Sudah Hilang
Reporter
Nofika Dian Nugroho (Kontributor)
Editor
Rina Widiastuti
Rabu, 3 April 2019 10:22 WIB
TEMPO.CO, Ngawi - Saat berkampanye di GOR Bung Hatta, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa malam, 2 April 2019, calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat bijak dalam menyikapi isu yang beredar menjelang pencoblosan pada 17 April nanti. Ia menyampaikan hal itu karena banyak informasi tidak benar dan fitnah yang ditujukan kepadanya dan Ma'ruf Amin diembuskan melalui media sosial.
Baca: Mengukur Kekuatan Narasi Politik Jokowi Vs Prabowo
"Kalau isu PKI sudah hilang karena terus saya jawab," kata Jokowi di Ngawi. Sebelumnya, ia mengaku sering dikaitkan dengan PKI.
Ia menyebutkan isu-isu yang menerpanya, seperti tidak ada lagi suara adzan bila pasangan nomor urut 01 yang menang. Ada lagi, pendidikan agama di sekolah akan dihapus dan perkawinan sejenis bakal dilegalkan, jika dirinya terpilih kembali.
"Logikanya pripun (bagaimana)? Logikanya enggak masuk karena Indonesia merupakan negara dengan umat muslim terbesar di dunia," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta kepada para ulama dan kiai yang hadir untuk ikut meluruskan berita bohong atau hoaks tersebut. Sebab, hoaks tersebut bisa memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa. "Sembilan juta orang percata ini dan bahaya sekali. Bisa merembet ke mana-mana," ujarnya.
Jokowi juga mengajak pendukungnya menyalurkan hak pilih pada hari H pencoblosan. Ketika berangkat ke tempat pemungutan suara, kata capres nomor urut 01 itu, diharapkan mengajak keluarga, tetangga, dan kawan, dengan mengenakan baju berwarna putih.
Baca: 5 Alasan Elektabilitas Jokowi Ungguli Prabowo Versi LSI Denny JA
“Saya minta kalau ke TPS memakai baju putih karena yang akan dicoblos (Jokowi – Ma’ruf Amin) berbaju putih,” kata Jokowi.