Palagan Politik Jokowi di Tanah Pasundan
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Amirullah
Minggu, 3 Maret 2019 07:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan Ma'ruf Amin selama lima hari nonstop ke Jawa Barat ternyata tak cukup bagi Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf. Direktur TKN, Maman Imanulhaq, mengatakan kubunya akan segera 'menggempur' kembali Tanah Pasundan itu. "Kami akan gempur Jawa Barat selama sepekan," ujar Maman saat ditemui Tempo di bilangan Menteng, Jakarta, pada Sabtu, 2 Maret 2019.
Baca: Ma'ruf Amin di Karawang, Cegah Hoaks Jokowi Menang Azan Dilarang
Maman mengatakan, hal tersebut diputuskan usai timnya menggelar rapat evaluasi terkait kondisi terkini di Jawa Barat, Jumat malam. Sabtu pagi, calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan bahwa elektabilitasnya sempat anjlok sebesar 8 persen di provinsi yang dipimpin Ridwan Kamil itu.
Menurut Jokowi, hal itu terjadi akibat banyaknya hoaks yang disebarkan tentang dirinya, kemudian kadung dipercaya masyarakat. Maman Imanulhaq mengatakan, hal tersebut bukan satu-satunya faktor. Di Tasikmalaya misalnya, dia menilai kekecewaan masyarakat yang masih tersisa terhadap Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum semakin membuat Jokowi berat memenangkan pertarungan di Tasikmalaya.
"Saya melihat ada penolakan terhadap Pak Uu di sana, sehingga mereka melampiaskannya dengan cara menolak Pak Jokowi. Makanya sekarang kami mulai membagi, siapa yang masuk ke mana dan bagaimana caranya," ujar politikus PKB ini.
Uu merupakan bekas Bupati Tasikmalaya dua periode yang kemudian maju sebagai Wakil Gubernur bersama Ridwan Kamil. Pada Pilgub Jabar lalu, suara Uu justru kalah di Tasikmalaya. Ditengarai karena Uu didukung oleh Partai NasDem.
Baca: BPN Prabowo Soal Debat Pilpres: Bagaimanapun Ma'ruf Amin Politisi
Menurut politikus PKB ini, suara Jokowi masih naik turun di sejumlah tempat. Peta suara inkumben tersebut di Jawa Barat, dinilai saat ini masih sama seperti pilpres 2014. Saat itu, Jokowi yang mendulang suara 40,22 persen, unggul di empat kabupaten/kota, yaitu Kota Cirebon serta Kabupaten Cirebon, Indramayu, dan Subang. Lawan Jokowi ketika itu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, menang di 22 kabupaten/kota.
<!--more-->
Mengejar suara di Jawa Barat, Maman mengatakan, saat ini kubunya mulai memasang strategi pemetaan wilayah guna mengetahui suara yang masih bisa dipertebal dan daerah yang dinilai akan stagnan. "Jadi, ada daerah-daerah yang mana 'ya udah deh cuma segitu', tapi ada juga yang kami nilai bisa dipertebal," ujar Maman.
Daerah yang dianggap berpotensi mempertebal suara Jokowi yakni Dapil VIII dan IX. Dapil VIII meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu. Dapil Jabar IX meliputi tiga Kabupaten, yakni Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Sumedang.
"Kami juga menyisir daerah Sumedang, Bekasi, dan Karawang yang kini mengalami kenaikan signifikan. Bogor juga masih bisa kami rebut," ujar Maman.
Kubu Jokowi menargetkan 60 persen suara di provinsi dengan pemilih lebih dari 33,2 juta suara itu. Dalam safari kebangsaan politik PDIP ke Jawa Barat beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengklaim pasangan calon usungannya itu sudah unggul 4,1 persen dari Prabowo Subianto.
Baca: Memberi Aba-aba Jalan Sehat di Kendari, Jokowi Tak Sebut Angka 2
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengatakan, saat ini ada sekitar 4 jutaan warga Jabar yang dulu tidak memilih Jokowi, kini sudah balik kanan mendukung. Dengan keunggulan Jokowi - Ma'ruf di Jawa Barat, Ridwan Kamil yakin langkah Jokowi semakin mulus menuju kursi RI 1 kembali.
"Logika sederhananya, dulu Pak Jokowi kalah minus 20 persen di Jawa Barat, tapi bisa menjadi presiden. Per hari ini, beberapa survei menunjukkan elektabilitasnya sudah lebih," ujar Ridwan Kamil lewat keterangan tertulis tim media Jokowi-Ma'ruf, Jumat, 22 Februari 2019.