Debat Capres 2, Prabowo Diskusi dengan Ahli dan Pidato Kebangsaan

Jumat, 15 Februari 2019 08:29 WIB

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dalam debat perdana capres-cawapres di Pilpres 2019 di Jakarta, Kamis 17 Januari 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Dua hari menjelang debat calon presiden kedua, Prabowo Subianto melakukan sejumlah persiapan, mulai dari diskusi dengan para ahli hingga menggelar pidato politik di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 15 Februari 2019.

Baca: Debat Capres Kedua, Ada Segmen Calon Menjawab Tanpa Batas Waktu

Kubu Prabowo mengklaim jagoannya itu sudah menguasai materi debat sesuai tema, yakni sumber daya alam, energi, pangan, lingkungan, dan infrastruktur. "Pak Prabowo siap materi, ini secara komprehensif karena beliau paham betul masalah ini. Siap mengeksplor secara menyeluruh," kata juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Siane Indriane kepada Tempo, Kamis malam, 14 Februari 2019.

Prabowo yang merupakan anak dari begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo, diyakini menguasai persoalan ekonomi. Setelah pensiun dari tentara, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini aktif sebagai pengusaha. Ia pun telah menerbitkan buku ekonomi bertajuk "Paradoks Indonesia". Buku tersebut membahas soal perekonomian Indonesia.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan mahalnya infrastruktur dan impor pangan bakal menjadi pembahasan saat debat nanti. Tarif jalan tol yang mahal, kata dia, menunjukkan bahwa infrastruktur dibangun tanpa perhitungan ekonomi yang komprehensif sehingga tak ada multiplier effect.

Baca: Debat Pilpres Kedua, Jokowi Prabowo Bisa Jawab Tanpa Batas Waktu

Ihwal impor pangan, kubu Prabowo berulang kali mengungkit janji Presiden Joko Widodo untuk tidak impor. Sebab, yang terjadi malah sebaliknya. "Akan jadi pembahasan. Saya rasa Pak Jokowi juga tahulah itu kelemahannya," kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2019.

Advertising
Advertising

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Mardani Ali Sera menyampaikan hal senada. Menurut dia, beberapa hari menjelang debat, tim materi terus mematangkan data pertanian. "Pertanian jadi fokus karena mayoritas penduduk Indonesia di pertanian," kata Mardani di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 11 Februari 2019.

Mardani mengklaim Badan Pemenangan Nasional sudah melakukan finalisasi materi dan menyiapkan format debat kedua. Selain itu, tim materi juga telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih tajam. Mardani menyebut ada seorang mantan Direktur Jenderal Kementerian Pertanian yang turut memberi masukan untuk Prabowo, tetapi dia enggan membocorkan nama sosok tersebut.<!--more-->

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan Prabowo juga optimistis bakal tampil prima dan siap menjawab pertanyaan debat. Soal isu pangan, Fadli yakin Prabowo sudah amat menguasai. "Beliau itu mantan Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia)," ujarnya.

Baca: Debat Pilpres, Tim Jokowi Prediksi Prabowo akan Kritik Lingkungan

Ada sejumlah pakar yang disebut-sebut memberi masukan dan berdiskusi dengan Prabowo. Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengklaim, ekonom senior Kwik Kian Gie dan sejumlah pelaku pasar modal memberi masukan untuk Prabowo. Meski tak masuk dalam struktur Badan Pemenangan, Kwik Kian Gie sejak awal memang sudah diperkenalkan sebagai ekonom yang kerap berdiskusi dengan Prabowo dan Sandiaga.

Direktur Materi dan Debat BPN Sudirman Said sebelumnya mengatakan, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo juga memberikan masukan. Drajad tergabung dalam Badan Pemenangan Nasional sebagai dewan pakar.

Jika menilik struktur BPN, dewan pakar berisikan orang-orang yang memiliki latar belakang di bidang ekonomi. Tim ini diketuai oleh mantan Gubernur Bank Indonesia yang juga merupakan politikus Gerindra, Burhanuddin Abdullah. Beberapa wakil ketua dan anggota, di antaranya Didik J. Rachbini, Suharna Surapranata, Jafar Hafsah, dan Laode M. Kamaluddin.

Ada pula sederetan nama lain yang berasal dari partai dan nonpartai, seperti Jafar Hafsah merupakan mantan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. "Ada banyak orang pertanian, salah satunya Pak Jafar Hafsah," kata Fadli Zon.

Pidato Kebangsaan

Seperti pada saat menjelang debat capres perdana, kali ini Prabowo juga menggelar acara serupa. Calon presiden nomor urut 01 ini akan menyampaikan pidato kebangsaan yang kedua di Hotel Po, Semarang, Jawa Tengah, pukul 16.00 WIB. Pidato tersebut diselenggarakan oleh Universitas Kebangsaan Republik Indonesia.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, dalam pidatonya nanti, Prabowo akan berbicara soal ekonomi. "Saya kira lebih banyak soal ekonomi," ujarnya. Berdasarkan salinan undangan dari Rektor UKRI, Boyke Setiawan, pidato Prabowo hari ini bertemakan "Mewujudkan Kedaulatan Energi, Pangan, dan Air".

Baca: Prabowo Bakal Sampaikan Pidato Kebangsaan di Semarang

Prabowo sebelumnya menyampaikan pidato kebangsaan tiga hari menjelang debat pertama 17 Januari lalu. Ketika itu, pidato berlangsung di Jakarta Convention Center, Jakarta. Saat itu, Fadli Zon mengatakan akan ada pidato kebangsaan berikutnya yang digelar setiap menjelang debat pemilihan presiden.

Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

7 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

11 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

11 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

13 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

13 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

14 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

15 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

17 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

19 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya