Pengamat: Gaya Menyerang Jokowi untuk Bangun Citra Tegas

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Amirullah

Kamis, 7 Februari 2019 17:15 WIB

Calon Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menggunakan jaket saat berorasi di depan massa Forum Alumni Jawa Timur dalam acara deklarasi dukungan di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 2 Februari 2019. Forum Alumni Jawa Timur yang mengklaim diikuti oleh alumni-alumni universitas se-Jawa Timur itu mendeklarasikan dukungannya kepada capres pada Jokowi - Ma'ruf Amin. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan, menilai gaya ofensif Joko Widodo atau Jokowi merupakan strategi yang sengaja digunakan capres inkumben. Djayadi memperkirakan hal itu karena Jokowi kerap dinilai kurang tegas dibandingkan lawannya.

Baca: TKN Sebut Melaporkan Jokowi Soal Propaganda Rusia Tak Berdasar

“Tampaknya Jokowi merasa perlu menunjukkan kepada masyarakat terutama pendukungnya bahwa dia juga pemimpin yang bisa tegas,” ujar Djayadi selepas menghadiri publikasi survei terbaru Populi Center, di kantor Populi Center, Jakarta, Kamis 7 Februari 2019.

Djayadi mengatakan Prabowo sebagai rival Jokowi dalam beberapa survei unggul dari sisi ketegasan. Survei Populi Center yang baru saja dirilis menjadi salah satu survei yang menunjukkan Jokowi kalah tegas dari Prabowo.

Menurut sigi Populi Center, yang dilakukan pada 20-27 Januari 2019, soal ketegasan Jokowi mendapat angka 40 persen, sedangkan Prabowo 50,7 persen. Maka dengan Jokowi tampil ofensif, kata Djayadi, bisa jadi daya tarik bagi para pendukungnya yang menginginkan dia tegas.

Advertising
Advertising

Dugaan lain, Djayadi mengatakan Jokowi ingin mengklarifikasi secara langsung isu-isu yang selama ini dialamatkan kepadanya. Bisa jadi, kata dia, Jokowi sekaligus ingin menyerang balik para penyerangnya dengan gaya ini.

“Misalnya soal isu antek asing, dia ingin menunjukkan dia diserang dengan isu-isu tersebut seperti antek asing, atau tidak peduli dengan Islam dan sebagainya. Bahwa justru hal tersebut terjadi di kubu lawan,” ujarnya.

Baca: Propaganda Rusia, Aliansi Anti Hoax Laporkan Jokowi ke Polisi

Atau ini bisa juga wujud dari kekesalan Jokowi terhadap isu yang menerpanya itu. Lalu ia melampiaskannya dengan menyerang. Djayadi menambahkan, apabila hal terakhir ini yang jadi alasannya, ia mengingatkan agar jangan sampai sikap ofensif ini menimbulkan kesan yang negatif.

“Cuma jangan sampai itu menunjukkan kesan bahwa dirinya pemimpin yang mudah tersinggung, pemimpin yang lemah atau mengeluh,” ujar dia.

Berita terkait

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

34 menit lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

2 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

4 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

13 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

14 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

14 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya