Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Endri Kurniawati
Rabu, 6 Februari 2019 11:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin mulai menyebut nama konsultan asing yang diduga membantu pasangan Prabowo - Sandiaga Uno untuk pemilihan presiden 2019. Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily menduga konsultan kampanye politik Prabowo Subianto, Rob Allyn terlibat kembali dalam pilpres 2019 ini berdasarkan jejak digital yang ditemukan dalam pengakuan Rob Allyn yang mengakui menjadi bagian tim pemenangan Prabowo - Hatta pada Pilpres 2014.
“Jejak Rob Allyn tidak hanya pada Pilpres 2014 tapi kuat indikasi dipakai lagi oleh kubu Prabowo pada Pilpres 2019,” kata Ace Hasan saat dihubungi pada Rabu, 6 Januari 2019.
Baca: Peneliti LIPI Nilai Jokowi Tampil Agresif untuk ...
Ace juga mengirimkan link New Mandala, sebuah situs yang dikelola Australian National University's (ANU) Coral Bell School of Asia Pacific Affairs, untuk menjelaskan jejak digital yang dimaksud. Dalam situs itu, Rob Allyn mengakui menjadi bagian tim pemenangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014. Khususnya menangani iklan kampanye Prabowo-Hatta di media televisi.
Rob Allyn dalam tulisannya membantah tudingan menjadi dalang di balik bertebarannya hoaks dan fitnah kepada Jokowi. Misalnya saja Jokowi PKI, Jokowi antek asing, hingga Jokowi beragama kristen dan keturunan Cina. Rob Allyn mengaku pengemasan iklan kampanye yang dilakukannya dengan terfokus, positif, dan bersih. Hal yang sama dia lakukan untuk kemenangan demokrasi yang dia tangani untuk negara-negara di Asia, Amerika Selatan, dan Karibia.
Baca: Kubu Jokowi Pakai Propaganda Rusia Sejak Hoax Ratna Sarumpaet
Selain membantu pemenangan Prabowo, Rob Allyn dan timnya juga mengaku pernah bekerja untuk Jokowi ketika bertarung di Pilgub DKI 2012 bersama pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Apa yang dilakukannya pun sama persis untuk Prabowo - Hatta, yakni menangani iklan kampanye Jokowi - Ahok di televisi.
Dalam situs asiapacific.anu.edu.au yang dipublikasikan pada Juli 2014, Allyn juga membantah melakukan kampanye hitam untuk memenangkan Prabowo. Dia menyebut tudingan itu hanyalah konspirasi. Selama bekerja lebih dari 32 tahun, ia telah menjadi konsultan di Amerika Serikat hingga Palestina setelah kesepakatan damai pada 1999.
<!--more-->
Dia juga membantu Vincente Fox menjadi presiden Meksiko dengan adil, jujur, dan kompetitif. Tak hanya bersih, saat itu Allyn juga mengklaim polling yang dilakukannya akurat. Ia juga merancang promosi di media, termasuk untuk kampanye Prabowo.
Dari hasil kerjanya itu, Allyn menyebut selama dua bulan kampanye terakhir Prabowo berhasil unggul 30 poin dari Jokowi. Menurut dia, Prabowo juga akan memenangi kursi presiden. "Kita akan melihatnya pada 22 Juli saat perhitungan suara terakhir diumumkan," ujar dia, Rabu, 16 Juli 2014.
Baca: Mulai Tanggapi Serangan Kubu Prabowo ...
Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini. Juru Bicara BPN, Andre Rosiade, malah menyebut ada dugaan keterkaitan konsultan politik Amerika Serikat Stanley Greenberg dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Andre mengaku menerima informasi keterkaitan keduanya, tetapi dia mengklaim tidak sedang menuduh Jokowi.
Andre mengaku informasi mengenai Stanley Greenberg dan Jokowi ini didapat dari website www.political-strategist.com. Salah satu kontributor di lembaga konsultasi politik The Political Strategist itu ialah Stanley Bernard Greenberg. Greenberg dijelaskan sebagai seorang konsultan politik, peneliti, dan penulis buku. Kliennya meliputi politikus, partai politik, korporasi, dan organisasi akar rumput.
Simak: Erick Thohir Bantah Gaya Ofensif Jokowi karena Elektabilitas
Website itu juga membeberkan sejumlah nama politikus yang pernah menjadi klien Greenberg. Di antaranya Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore, Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Senator Amerika Serikat John Kerry,Kanselir Jerman Gerhard Shroder, dan Joko Widodo. Dia juga disebut pernah bekerja untuk Microsoft, Boeing, Monsanto, dan sebagainya. Kubu Prabowo tidak ingin menuduh kubu Jokowi, apalagi melakukan fitnah. “Kami menunggu klarifikasi. Kalau memang pernah dulu, kenapa harus risih?” ujar Andre.
Namun, kubu Jokowi juga membantah tuduhan itu. “Tidak benar itu. Pak Jokowi tak pernah pakai konsultan asing,” ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma’ruf, Abdul Kadir Karding saat dihubungi Rabu, 6 Februari 2019.