Calon presiden nomor urut 01, Jokowi menyampaikan sambutan saat Deklarasi Dukungan Koalisi Alumni Diponegoro di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Ahad, 3 Februari 2019. Koalisi Alumni Diponegoro untuk Jokowi-Amin terdiri dari alumni-alumni sejumlah perguruan tinggi, salah satunya Univeritas Diponegoro, UIN Wali Songo, Unisbang, Unika Sugiyapranoto, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala, Universitas Kristen Satya Wacana. ANTARA
TEMPO.CO, Karanganyar-Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi mengatakan saat ini banyak semburan firnah terjadi di mana-mana, khususnya media sosial. "Yang terjadi adalah semburan-semburan kedustaan yang ada di mana-mana. Yang benar dibalik menjadi salah. Yang salah dibalik menjadi hal yang benar," kata Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan Sedulur Kayu dan Mebel Jokowi di De Tjolomadoe Karanganyar, Jawa Tengah, Ahad, 3 Februari 2019.
Menurut Jokowi empat tahun ini ia diam saja atas fitnah yang menerpanya. Ia mengaku tidak banyak bicara mengenai fitnah karena hanya ingin bekerja. "Saya hanya ingin kerja dari pagi ke pagi, pagi ke malam. Tapi sudah saatnya saya menjawab," katanya.
Meski hanya diam selama empat tahun ini, Jokowi meminta setiap orang tidak berpikir bahwa dia takut. "Saya sampaikan berkalig-kali, tidak ada rasa takut sekecil yang hinggap di hati saya untuk kepentingan bangsa, rakyat, negara," ujarnya dengan suara lantang.
Salah satu semburan fitnah itu, Jokowi menyebutkan ketika ada tuduhan antek asing, PKI, hingga anti-ulama. Selain itu, Jokowi juga menyinggung kasus hoaks penganiayaan kepada Ratna Sarumpaet. Ia berharap masyarakat tidak terus-terusan disuguhi kebohongan.
"Ada timses yang mukanya babak belur. Semua konpers kriminalisasi-kriminalisasi. Itu untuk menyudutkan saya bahwa yang menganiaya itu dari kita. Untungnya Mbak Ratna Sarumpaet jujur. Saya berteman lama. Berani dan jujur. Ya sudah kalang kabut lagi," ujar Jokowi.