Puskaptis: Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo 4,1 Persen

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Amirullah

Selasa, 29 Januari 2019 19:35 WIB

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin, bersalaman dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, usai Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyebutkan selisih elektabilitas pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin dengan Prabowo - Sandiaga Uno berbeda tipis. Selisih elektabilitas kedua pasangan itu disebut 4,1 persen.

Baca: Hashim: Survei Jokowi - Ma'ruf Unggul 20 persen Itu Bohong

“Tingkat elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf 45,90 persen; pasangan Prabowo-Sandiaga 41,80 persen,” ujar Direktur Puskaptis, Husin Yazid, saat merilis hasil survei lembaganya di Hotel Ibis, Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019. Dia menambahkan sebanyak 12,30 persen responden dinyatakan sebagai swing voters atau belum menentukan pilihan.

Menurut Husin, selisih kedua pasangan itu sangat kecil dan menjadi modal bagi Prabowo-Sandiaga untuk menyalip keunggulan inkumben. Ia menambahkan, perbedaan di bawah 10 persen menandakan Jokowi-Ma’ruf belum banyak unggul dari Prabowo-Sandiaga. Waktu tiga bulan sebelum Pilpres, kata dia, cukup untuk kubu Prabowo mengejar ketertinggalan.

Meskipun Jokowi-Ma’ruf unggul, dia menambahkan, adanya swing voters yang mencapai 12,30 persen membuat pemenang pikpres belum dapat diprediksi. “Mengingat waktu masih tersisa tiga bulan ke depan. Artinya masih terbuka peluang dalam meraih simpati publik dalam mengejar ketertinggalan,” ucap Husin.

Advertising
Advertising

Baca: Survei Sebut Banyak Kader Demokrat ke Jokowi, Kata Tim Prabowo?

Dalam surveinya, Puskaptis menggunakan jumlah responden sebanyak 2.100 orang. Margin of error survei 2,4 persen; dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling selama periode 8-14 Januari 2019.

Berbeda dengan Puskaptis, hasil survei lembaga lain menemukan selisih elektabilitas yang cukup besar. Di antaranya adalah survei Indikator Politik sebesar 20,1 persen, Alvara 19,2 persen, dan Charta Politika 19,1 persen. Sedangkan hasil survei Media Survei Nasional (Median) menemukan jarak elektabilitas kedua paslon tinggal satu digit, yaitu 9,2 persen.

Juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily mempertanyakan rekam jejak Puskaptis. Dia mengingatkan Lembaga ini pernah mengeluarkan hasil berbeda saat pilpres 2014. Saat itu Puskaptis menyatakan Prabowo - Hatta unggul dalam quick count, berbeda dengan mayoritas lembaga lain yang menyatakan kemenangan bagi Jokowi - JK. Kelak hasil akhir perhitungan menunjukkan Jokowi - Jusuf Kalla yang unggul.

Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi) lalu berniat mengaudit Puskaptis dan lembaga survei lain yang merilis hasil berbeda. Koran Tempo edisi 17 Juli 2014 menulis akhirnya Dewan Etik Persepsi mendepak Puskaptis dari asosiasi tersebut karena menolak untuk diaudit. Puskaptis dianggap tidak transparan dan tidak profesional. Husin Yazid, saat itu, menyatakan meolak audit karena seharusnya dilakukan setelah hasil pemilihan presiden diumumkan KPU. Husin juga sangsi obyektivitas Dewan Etik dalam mengaudit lembaga survei.

Catatan redaksi: berita ini sudah diedit kembali dengan menambahkan beberapa informasi yang relevan, pada Rabu, 30 Januari, pukul 06.54.

Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

2 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

7 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

7 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

7 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

8 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

10 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

11 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

12 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya