Debat Pilpres Kedua, Jokowi Fokus pada Penegakan Hukum Lingkungan

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 29 Januari 2019 08:54 WIB

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat Pilpres 2019 perdana, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019. Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma’ruf telah mengumpulkan para ahli untuk berdiskusi membahas persiapan debat pilpres kedua yang akan digelar 17 Februari 2019. Agus Sari, salah satu tim ahli di bidang lingkungan hidup mengatakan peluru-peluru untuk menyerang lawan pun telah dipersiapkan.

“Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi akan menjawab berbagai isu tentang lingkungan dengan komitmen tinggi untuk lingkungan dan mencapainya melalui penegakan hukum,” ujar Agus Sari kepada Tempo, Senin malam, 28 Januari 2019

Baca:Simulasi Debat Kubu Prabowo, Sandiaga Berperan sebagai Jokowi

Agus mengatakan bila dilihat rekam jejak pemerintahan saat ini, sulit untuk tidak mengakui bahwa kerusakan hutan turun lebih dari 60 persen. Kebakaran hutan turun bahkan hampir 90 persen.

‘Gigi’ penegakan hukum diperlihatkan dari jumlah perusahaan yang masuk pengadilan karena merusak lingkungan dan jumlah denda yang sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht) ditentukan oleh pengadilan, yaitu lebih dari Rp 18 triliun. Sebuah perusahaan malah didenda lebih dari Rp 1 triliun.

Pihak pendukung dan oposisi, kata Agus, sama-sama terkena dampaknya dari kuatnya penegakan hukum ini. “Saya belum melihat kuatnya penegakan hukum untuk kasus lingkungan sekuat saat ini,” kata politikus Partai Solidaritas Indonesia ini.

Advertising
Advertising

Baca: KPU Janjikan Debat Capres Kedua Lebih Seru ...

Selain itu, ujar Agus, selama masa pemerintahan Jokowi, pangsa energi terbarukan dalam bauran energi total juga tinggi. Pada pemerintahan selanjutnya, Jokowi memiliki visi harga energi akan terjaga, begitu pula availabilitynya. “Ini utamanya supaya pembangunan bisa merata,” ujar dia.

<!--more-->

Koordinator Jaringan Advokasi Tambang atau Jatam, Merah Johansyah mengkritik visi misi Jokowi - Ma'ruf Amin. Menurut Merah, visi dan misi paslon yang akan disampaikan dalam debat pilpres itu hanya akan bicara di tataran umum yang tidak spesifik menjanjikan penyelesaian terhadap berbagai kasus terhadap pengrusakan lingkungan.

Merah menyebut visi misi paslon masih sebatas formalitas. Salah satunya, ujar dia, dikarenakan banyak di antara pemilik perusahaan besar, termasuk perusahaan tambang dan batu bara, merupakan milik dari timses ataupun penyandang dana yang bercokol di belakang kubu Jokowi.

Merah mencontohkan PT Kutai Energi milik Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang sudah lama menjadi sorotan lembaganya. Dia menyebut perusahaan ini bertanggung jawab atas pencemaran dan pengrusakan lingkungan di Kalimantan Timur akibat operasi tambang perusahaan yang dekat dengan permukiman warga. Sedangkan Luhut merupakan bagian dari pemerintah saat ini dan berada di belakang tim pemenangan Jokowi - Ma'ruf.

Simak: Kata Timses, Gaya Jokowi pada Debat Pilpres Kedua Bakal Berbeda

"Jadi, percuma pemerintah datang ke konvensi internasional perubahan iklim, berkomitmen menurunkan emisi laju karbon, selama batu bara masih menjadi sumber utama dalam oligarki bisnis politik," ujar Merah, kemarin.

Jatam juga menyoroti RPJMN 2014-2019 yang mematok jumlah 450 juta ton produksi batu bara. Sementara, saat ini jumlah produksi batu bara sudah lebih dari 500 juta ton. Dia mensinyalir hal tersebut terjadi karena konflik kepentingan tersebut.

"Jadi, kalau kita lihat apa ada masa depan lingkungan hidup Indonesia bersih dari energi kotor batu bara? Nampaknya masih jauh.” Manurut Jatam, 229 anggota DPR semuanya berhubungan dengan bisnis besar seperti tambang dan batubara. Pemiliknya sebagian besar menjadi penyandang dana yang bercokol di belakang dua kandidat," ujar Merah.

Berita terkait

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

4 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

5 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

5 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

9 hari lalu

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

MK membantah dalil paslon 01 Anies-Muhaimin soal ketidaknetralan TNI yang tercermin dalam kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres.

Baca Selengkapnya

Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

23 hari lalu

Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

Pakar lingkungan Dr Latifah Mirzatika mengajak masyarakat untuk melaksanakan konsep Green Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

25 hari lalu

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Minta Rancangan APBN Dibahas dengan Prabowo, Sri Mulyani Sebut Makan Siang Gratis Bisa Jalan Tahun Depan

25 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Minta Rancangan APBN Dibahas dengan Prabowo, Sri Mulyani Sebut Makan Siang Gratis Bisa Jalan Tahun Depan

Terpopuler: Jokowi meminta rancangan APBN 2025 dibahas dengan pemerintah Prabowo, Sri Mulyani sebut program makan siang gratis bisa jalan tahun depan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

30 hari lalu

Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

Teknologi pemulihan lingkungan biologis membutuhkan biaya yang lebih rendah.

Baca Selengkapnya

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

38 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

52 hari lalu

16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

Innovilage 2023 menyaring ratusan usulan inovasi sosial lingkungan dari kampus. Terdapat 16 tim dengan usulan terbaik yang menerima penghargaan.

Baca Selengkapnya