Survei Sebut Jokowi Kalah di Sumatera dan Banten, TKN: Wajar

Reporter

Fikri Arigi

Kamis, 17 Januari 2019 10:31 WIB

Abdul Kadir Karding, narasumber dalam training of trainers (ToT) Empat Pilar MPR, Banda Aceh, (30/9), (Dok. MPR)

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menanggapi hasil survei lembaga sigi Charta Politika yang menyatakan Jokowi tertinggal di tiga daerah, Sumatera, DKI Jakarta, dan Banten. Menurut Karding, wajar bilang pasangan calon yang diusungnya kalah d Sumatera dan Banten.

Baca: Charta Politika: Elektabilitas Jokowi 53 Persen - Prabowo 34

Karding menuturkan, Jokowi tertinggal di Sumatera karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi yang belum bisa memberikan solusi bagi masalah harga karet dan sawit. Ia mengklaim sebelumnya Jokowi sudah memberikan solusi bagi masalah ini, hanya saja penanganannya yang belum maksimal.

"Ya wajar kalau Sumatera, karena karet sama sawit itu belum maksimum penanganannya. Tapi pasti ada solusi," ujar Karding saat ditemui di Djakarta Theatre Rabu malam, 16 Januari 2019.

Ia juga mengakui Jokowi masih tertinggal di Banten. Hal itu, menurut Karding, karena potensi menjadikan Banten sebagai lumbung suara belum maksimal. Ma'ruf Amin yang merupakan putra daerah Banten belum dikenal sebagai orang Banten, masih banyak yang mengenalnya sebagai orang DKI Jakart atau Jawa Barat.

Baca: Debat Capres Berdampak pada Elektabilitas dan Pemilih Mengambang

TKN Jokowi-Ma'ruf telah menjadikan hasil survei itu sebagai catatan untuk bisa didorong semaksimal mungkin demi mendulang kemenangan di sana. "Tentu potensi Kiai Ma'ruf akan kami jadikan sesuatu yang penting untuk kami kampanyekan terus-menerus," ucap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Advertising
Advertising

Namun, Karding tidak setuju Jokowi-Ma'ruf disebut kalah di DKI Jakarta. Menurut dia, berdasarkan hasil survei internal TKN, kubunya sudah unggul di DKI.

Hasil sigi teranyar lembaga survei Charta Politika mencatat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Elektabilitas Calon Presiden nomor urut 01 itu tercatat sebesar 53,2 persen. Sedangkan lawannya 34,1 persen.

Baca: Survei Alvara: Elektabilitas Jokowi - Prabowo Naik Tipis

Jokowi-Ma'ruf di Sumatera memeroleh suara 43,0 persen dan Prabowo-Sandiaga 49,0 persen. Di DKI Jakarta dan Banten Prabowo-Sandiaga menang tipis 45,6 persen, sedangkan Jokowi 44,4 persen.

Berita terkait

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

21 menit lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

46 menit lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

1 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

3 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

12 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

13 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

13 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

13 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya